Reuni PA 212 Akan Digelar, Kapitra Ampera: Wanti wanti Ditunggangi Aksi Dukung Prabowo


AKTUALITAS.ID – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kapitra Ampera angkat bicara terkait rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk menggelar acara reuni akbar pada hari Minggu (2/12/2018) mendatang.

Pengacara Habib Rizieq Shihab ini menduga acara reuni akbar tersebut sengaja digelar untuk kemudian disusupi oleh pesan-pesan politis.

“Sangat kental dengan muatan politik. Apa yang kita reunikan? Kalau kita membangun silaturahim, enggak apa-apa,” katanya kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (14/11/2018).

Kapitra juga mengaku telah mendengar ada pesan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

“Tapi inikan juga ada imbauan untuk relawan pendukung Prabowo-Sandi (pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno). Artinya (acara) ini sudah dinodai untuk mendukung orang yang bukan membela agama. Orang yang seolah-olah mengatasnamakan Islam, tetapi dia bukan pendukung Islam sesungguhnya,” sambung Kapitra.

Kapitra juga mengangkat rekam jejak dari pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, selama ini kedua sosok tersebut tak punya sejarah maupun pengalaman dalam mendukung perjuangan Islam.

“Dia itu hanya diuntungkan oleh Aksi Bela Islam, sehingga bisa menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan sekarang bisa menjadi capres dan cawapres dengan memanfaatkan dukungan umat Islam,” sebutnya.

Kapitra mengatakan, PA 212 bukanlah milik dari satu kelompok atau golongan tertentu saja. “Aksi 212 ini tidak ada yang boleh mengklaim. Ini adalah hak umat Islam. Saya juga paling aktif dan sebagai tiang besar dalam pergerakan itu,” terangnya.

Kapitra menambahkan, jika memang diharuskan untuk dilajukan seperti itu, dirinya pun mengaku jika dirinya juga bisa menggelar acara yang sama untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf atas nama Reuni PA 212.

Namun Kapitra secara tegas menyatakan bahwa sikapnya saat ini bukan karena dirinya kini bergabung dengan PDIP yang mendukung calon presiden dan wakil presiden petahana, Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin.

“Bukan begitu, dari awal inikan aksi bela Islam, bukan aksi dukung Prabowo-Sandi. Kita harus lihat sejarahnya. Kalau dari awal aksi bela Islam ini yang berlangsung sebanyak tiga kali itu merupakan bagian dari Prabowo-Sandi, pasti saya tidak ikut, pasti saya tidak ada di dalamnya,” ujar Kapitra.

“Tetapi setelah itu selesai, sukses dan tuntas, lalu ini dibelokkan menjadi aksi dukung Prabowo-Sandi. Jadi bukan karena saya di Jokowi-Ma’ruf. Saya keluar karena saya sudah melihat bahwa ini sudah dibelokkan, sudah disesatkan ke arah politik yang subjektif dan yang tidak mewakili semua kepentingan masyarakat atau umat yang mengikuti aksi 212,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>