Sosok Sang Kontroversial dari Atheis Hingga Fiksi


Rocky Gerung. Ist

AKTUALITAS.ID – Nama Rocky Gerung kini tengah menjadi perhatian masyarakat. Pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 ini terkenal berkat komentarnya yang kontroversial bahkan kerap menyinyir terhadap pemerintah.

Rocky yang sekarang dikenal sebagai pengamat politik ini merupakan lulusan Universitas Indonesia. Dia sempat mengajar di jurusan filsafat sebagai dosen tidak tetap namun diberhentikan usai keluarnya UU Nomor 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen minimal bergelar magister.

Rocky juga merupakan salah satu pendiri Institut Setara. Ia mendirikannya bersama Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra. Rocky menelurkan beberapa karya, seperti Buku Teori Sosial dan Praktik Politik, dan Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus.

Selain itu, ia juga banyak membuat jurnal. Di antaranya; Pluralisme dan Konsekwensinya: Catatan Kaki untuk Filsafat Politik’ Nurcholish Madjid, Feminisme versus Kearifan Lokal, Representasi, Kedaulatan, dan Etika Publik, Feminist Ethics against Stigma of Theocracy-Patriarchy: a Reflection of 2014 Presidential Election, dan Feminist Pedagogy: A Political Position.

Di jagat maya sendiri, Rocky sangat aktif menuliskan pendapatnya di Twitter. Cuitannya pun acap kali menuai pro dan kontra.

Salah satu yang terkenal adalah saat ia menyebut ‘IQ 200 sekolam’. Ungkapan ini disinyalir ditujukan untuk kelompok ‘cebong’ atau ‘cebongers’ yang merupakan pendukung Presiden Joko Widodo.

Tak hanya itu, pria yang dipanggil dengan sebutan profesor ini, meski pendidikannya hanya S1 juga pernah membuat tweet lain yang kalah heboh.

Cuitan itu terkait dirinya yang menyebut kitab suci sebagai fiksi. Namun, ia berkilah ucapannya bukan bermaksud menistakan agama.

Rocky juga pernah membuat pernyataan kontroversial dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial. Beredarnya video itu tak berselang lama dari dirinya yang tersandung kasus karena yang menyetakan bahwa kitab suci adalah fiksi.

Rocky Gerung dalam video berdurasi 38 detik, berdiri di sebuah ruangan dengan lima orang anak muda.

“Atheisme itu diizinkan oleh Pancasila. Oleh sila pertama? Tentu bukan. Oleh sila kedua diizinkan, namanya Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” ujar Rocky dalam video tersebut.

Bahkan, sebelum makin populer usai menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Rocky juga menyebut pemerintah saat ini tengah panik. Ia berpendapat kalau pembuat hoaks tebaik adalah penguasa. Dan penyataan inilah yang kemudian menimbulkan polemik. [Dinda/verta]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>