Warga Menanti Janji Pembangunan JPO


Pejalan kaki melintasi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tidak terawat di depan Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Jumat (18/1/2019). JPO tersebut dalam kondisi tidak terawat, seperti atap yang sudah rusak dan penuh coretan, sehingga mengurangi keindahan serta mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang melintas, terlebih saat hujan turun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Tanpa ada keamanan, banyak pejalan kaki yang terpaksa menyeberang rel kereta api di dekat Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. Para pejalan kaki mempertaruhkan nyawanya lantaran tidak mendapati akses penyeberangan yang layak.

Seperti dilansir Republika, tidak hanya orang dewasa, tetapi sejumlah anak sekolah juga tampak menyeberangi rel ini. Jika ada kereta api yang lewat, mereka berhenti dan mengalah. Setelah itu, mereka kembali menyeberangi rel kereta api yang berjumlah tujuh jalur.

Selain itu, rel kereta api ini dekat dengan halte Transjakarta Jatinegara serta kendaraan umum yang mengumpul jadi satu untuk menunggu para penumpang. Banyak juga tukang asongan yang berjualan di dekat rel penyebrangan.

Salah satu warga yang menyebrang, Dzikri (16 tahun), mengatakan, jarak sekolahnya lebih dekat jika menyeberang lewat rel ini. “Kalau ke sana lagi, muter jauh banget dan enggak ada angkutan buat ke rumah juga,” tutur Dzikri, Rabu (26/2/2019).

Dzikri menambahkan, ia bersama teman-temannya menyeberangi rel kereta api setiap hari. Ia mengakui terkadang merasa takut jika tiba-tiba ada kereta api yang melintas. Akan tetapi, demi menghemat waktu dan biaya, ia tetap melintasi rel kereta tersebut.

Hal senada disampaikan Rubiah (40 tahun), warga Pisangan Baru, Jatinegara, Jakarta Timur. Ia mengaku terpaksa menyeberangi rel walau kadang merasa takut. Rubiah bersama ibunya yang sudah lanjut usia ingin pergi ke Bekasi melewati rel ini.

Ia melanjutkan, jika memutar jalan, ibunya sudah tidak kuat. “Cuma di sini saja, ke mana saja dekat. Kasihan ibu saya. Lagian di sini banyak angkutan juga,” ujar Rubiah.

Tidak hanya itu, Nisa (17 tahun), salah satu penyeberang rel, mengatakan, ia kerap ketakutan jika melewati rel itu pada malam hari. “Suka ada copet, apalagi kalau malam-malam habis pulang ekskul (ekstrakurikuler—Red),” ujar Nisa.

Nisa kerap melihat orang yang kecopetan di sekitar rel itu. Pencopet itu lari ke arah seberang jalan raya. “Rawan juga, gelap juga kalau malam di sini,” kata dia menambahkan.

Rel ini dibatasi pagar pembatas berwarna hijau. Di salah satu sisi, pagar terbuka dan menjadi jalan utama bagi para penyeberang. Lalu, pejalan kaki menyeberang  dengan berhati-hati. Mereka menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada kereta api yang melintas.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Pisang Baru Hery Kurniawan mengatakan, sebelumnya, penyeberangan rel kereta api merupakan jalan umum berpalang pembatas untuk mobil dan motor yang lewat.

“Tiba-tiba ditutup dan dikasih pembatas pagar oleh pihak PT KAI dan Kemenhub. Saat itu pun diadakan sosialisasi dan mereka akan menggantinya dengan dibuatkan JPO (jembatan penyeberangan orang—Red),” kata Hery saat ditemui Republika di kantor Kelurahan Pisangan Baru, Jalan Pisangan Baru, Jakarta Timur.

Namun, kenyataannya, JPO tersebut tidak terealisasi hingga saat ini. Ia mengatakan, warga Kelurahan Pisangan Baru sudah sangat mengharapkan akses JPO yang aman untuk dilalui pejalan kaki. “[Karena] dekat ke mana-mana itu. Makanya, warga bergantung sekali dengan menyeberang rel itu,” ujar dia.

Hery menyebutkan, ada kemungkinan JPO itu nantinya tersambung dengan halte Transjakarta di Stasiun Jatinegara. Maka dari itu, lanjutnya, ia sudah menempuh cara dengan berbicara dan sosialisasi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Pekan ini juga kami akan buatkan suratnya ke Kemenhub, biar jelas JPO ini kapan dibangun atau mau diapakan,” ujar dia.

Hery berharap adanya jalan keluar untuk permasalahan ini. Sebab, dengan dibangunnya JPO, para warga dapat merasa lebih aman dan nyaman untuk menyebrang. Tidak hanya itu, manfaat lain dari JPO adalah supaya tidak terjadi kecelakaan.

“Ini harus dipikirkan langkah ke depannya, ya, mencegah sebelum terjadi yang tidak diinginkan,” ujar dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>