Karena Fokus Kerja, Jokowi Biarkan Fitnah yang Beredar


Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Tim Kampanye cawapres nomor urut 01, Lukmanul Hakim mengatakan pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia. Sudah seharusnya kita merayakannya, maka semua orang seharusnya bergembira. Namun belakangan ini pesta demokrasi justru diisi berita bohong dan fitnah.

“Kalau sudah begitu kan ini bukan lagi pesta. Sudah berbahaya. Maka itu kami mengharapkan para ulama Aceh bisa membersihkan juga fitnah dan hoaks itu agar kita kembali ke kesejatian pesta demokrasi,” kata Lukmanul Hakim dalam keterangan pers yang diterima Aktualitas.id, Kamis 7 Maret 2019.

Menurutnya, salah satu fitnah yang paling kuat di Pilpres saat ini ialah Jokowi yang tak cinta dan memusuhi Islam.

“Bagaimana mungkin Jokowi memusuhi Islam kalau cawapresnya saja seorang ulama Islam? Pak Jokowi yang menetapkan Hari Santri. Membangun bank wakaf mikro di pesantren. Meresmikan Komite Nasional Keuangan Syariah yang dipimpin langsung Pak Jokowi. Bagaimana mungkin beliau benci Islam?,” ujarnya.

Namun sayangnya, lanjut Lukmanul, selama ini Jokowi terlalu fokus bekerja sehingga fitnah yang beredar dibiarkan saja, dan itu kadung dipercaya sejumlah warga masyarakat.

“Selama ini memang beliau tak melawan karena fokus bekerja. Mungkin beliau berpikir bahwa hasil kerjanya akan membuat orang takkan percaya fitnah itu. Tapi ternyata masih ada saja yang percaya. Sebab fitnah dijadikan sebagai komoditi politik oleh lawan politik beliau,” beber Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. [Diki]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>