Politikus PAN Sindir Zulkifli Hasan Bangun Dinasti Politik


Zulkifli Hasan melambai ke wartawan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/9/2018). Wakil Ketua Majelis Pembina Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) itu diperiksa KPK sebagai saksi dalam penyidikan kasus suap pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Lampung Selatan Tahun Anggaran 2018 dengan tersangka Gilang Ramadhan.

AKTUALITAS.ID – Jelang perhelatan kongres, dinamika internal Partai Amanat Nasional (PAN) terus menghangat. Politikus PAN Muslim Ayub mengkritisi kepemimpinan Zulkifli Hasan selama menjadi Ketua Umum periode 2015-2020.

Dia menilai di era Zulkifli, pencapaian suara PAN melorot di Pileg 2019. Selain itu, Wakil Ketua MPR itu dinilai membangun dinasti politik.

Muslim bahkan menyindir ada empat saudara Zulkifli yang diboyong masuk ke dalam kepengurusan PAN daerah. Namun, tiga orang di antaranya berurusan dengan hukum.

“Yang bangun dinasti politik di PAN itu ya Zulhas. Bayangkan, adiknya itu Ketua PAN di Bengkulu yang jadi Wali kota sekarang,” kata Muslim, Selasa, (21/1/2020).

Ia pun merincikan saudara Zulkifli yang merupakan kader PAN tapi tersandung hukum. Misalnya seperti Bupati Lampung Selatan non aktif Zainudin Hasan. Zainudin merupakan adik kandung Zulkifli dan sempat menjabat Ketua DPW PAN Lampung.

Lalu, ada Helmi Hasan yang politikus PAN serta Wali Kota Bengkulu periode 2013-2018. Tapi, Helmi Hasan juga ada catatan tersandung hukum terkait kasus dugaan korupsi dana bansos tahun 2012–2013.

Kemudian, ada Hazizi Hasan yang merupakan anggota DPRD Lampung periode 2014-2019. Hazizi pun tersangkut kasus hukum dalam dugaan kasus dugaan penipuan terkait uang setoran proyek senilai Rp14 miliar.

Muslim pun menyindir Zulkifli yang menempatkan anaknya lewat bendera PAN sebagai anggota DPRD DKI periode 2019-2024.

“Ada anaknya kandungnya yang dipaksakan menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Dia sendiri Ketum sekaligus Wakil Ketua MPR. Apa Ini bukan dinasti?” kata eks Anggota Komisi III DPR itu.

Kemudian, di era Zulkifli, suara kritis PAN juga nyaris hilang. Roh PAN sebagai partai penyambung lidah rakyat mengalami penurunan karena tak bisa memberikan solusi positif terhadap persoalan kerakyatan.

“Hal ini dibuktikan dengan indikator merosotnya suara PAN di DPR RI yang awalnya mencapai 48 kini tinggal 44 kursi. Dan, PAN juga tidak dapat kursi pimpinan DPR,” sebutnya.

Dia pun membela Amien Rais terkait tudingan membangun dinasti politik di tubuh PAN. Kata Muslim, Amien sebagai pendiri partai tak pernah memaksakan anak-anaknya untuk menduduki jabatan tertentu di PAN.

“Dua anak Pak Amien Rais di Yogyakarta, itu cuma anggota DPRD biasa. Kalau mau bisa saja kan Pak Amien jadikan dua anaknya mengisi posisi jabatan tertentu,” sebutnya.

Begitupun soal putra Amien Rais, Hanafi Rais. Nama Hanafi digadang-gadang menjadi Sekretaris Jenderal atau Sekjen PAN jika Mulfachri Harahap terpilih sebagai Ketua Umum. Bagi dia, isu Hanafi akan jadi Sekjen merupakan hal biasa dalam persaingan internal partai.

“Hanafi Rais di DPR itu bukan karena karpet merah sama Pak Amien. Dia punya kemampua di atas rata-rata. Ini murni kompetensi melalui jalur yang transparan. Bukan dinasti,” ujarnya.


slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>