Usai Idul Fitri, Rupiah Bergerak Melemah ke Rp14.720


AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu, (27/5/2020). Beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, rupiah bergerak dikisaran atas 14.720 per dolar AS.

Di pasar spot hingga pukul 10.00 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp14.725 per dolar AS. Melemah tipis, sekitar 0,04 persen dari level perdagangan kemarin, Selasa, 26 Mei 2020 di posisi Rp14.719 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jidor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.761 per dolar AS. Menguat tipis jika dibandingkan nilai tengah kemarin di level Rp14.774 per dolar AA.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, sepanjang perdagangan hari ini, rupiah akan dibuka melemah namun pada penutupan perdagangan, rupiah akan kembali menguat terbatas di kisaran Rp14.710-14.785 per dolar AS.

Ibrahim menganggap, adanya tanda-tanda aktivitas ekonomi dibuka kembali di seluruh dunia, setelah pesatnya penyebaran wabah virus corona (Covid-19) beberapa hari terakhir, membantu investor mengabaikan tensi ketegangan antara AS-China yang kembali muncul.

“Cina mengumumkan Rancangan Undang-Undang (RUU) keamanan nasional yang baru, yang jika diterapkan, akan memberi Beijing lebih banyak kendali atas Hong Kong dan dapat memicu protes pro-demokrasi lebih lanjut di kota tersebut,” katanya dikutip dari analisisnya, Rabu, (27/5/2020).

Belakangan hubungan AS-China, kata Ibrahim renggang akibat isu HAM, perang perdagangan, Covid-19 dan Hong Kong. AS mengancam sanksi terhadap China jika mengimplementasikan RUU keamanan nasional baru yang lebih ketat atas Hong Kong.

Dari sisi domestik, dia melanjutkan, strategi bauran yang saat ini sudah diterapkan bisa membawa kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang cukup solid setelah terjangan pandemi Covid-19. Sehingga, pergerakan rupiah cenderung stabil.

“Namun kesolidan tersebut juga harus dibarengi dengan kerja keras antar instansi di kalangan pemerintah maupun kalangan Bank Indonesia sehingga bisa memperkokoh pondasi perekonomian dan inipun tidak luput dari stabilitas pertahanan dan keamanan pemerintah saat ini,” tegas dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>