Meski Sedang Pandemi Covid-19, Pemkab Muba Tetap Salurkan Bantuan Bencana


Sekretaris Daerah Muba, Apriyadi saat membeikan bantuan di Kecamatan Lawang Wetan./Firmansyah.

AKTUALITAS.ID – Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Apriyadi melakukan Peninjauan dan Pemberian bantuan sembako kepada korban banjir di Trans SP I dan SP II Desa Air Balui Kecamatan Sanga Desa.

Dengan didampingi Perangkat Daerah diantaranya Plt Kepala BPBD Muba Indita Purnama Perwakilan Dinas Sosial Muba Putra Sumito Camat Sanga Desa Sugand, dan Kepala Desa Air Balui Arminto, Sekda menyerahkan bantuan dari Pemkab Muba berupa beras kepada warga transmigrasi secara simbolis di Balai Desa.

Apriyadi mengungkapkan warga Trans SP I dan SP II merupakan penempatan transmigrasi pada tahun 2006 atas kerjasama antar pemerintah yang berasal dari Jawa Tengah.

Sekitar dua Minggu yang lalu wilayah tersebut tergenang banjir akibat luapan Sungai Musi, dan saat ini sudah mulai surut.

“Kami tidak akan tinggal diam kalau ada bencana dan akan turun untuk melihat serta meninjau langsung kondisi masyarakat, sekaligus memberikan bantuan apalagi ditengah kondisi virus corona yang saat ini mewabah tentu banyak warga yang terdampak,” kata Apriyadi dalam keterangannya yang diterima Aktualtas.id, Selasa (2/6/2020)

Ia juga mengatakan Pemkab Muba secara bertahap akan membangun daerah transmigrasi tersebut agar perekonomiannya cepat tumbuh.

Camat Sanga Desa Suganda AP MSi menuturkan Trans SP I dan II didiami sebanyak 220 KK yang saat ini kondisi sosial ekonomi berjalan lancar dimana rata berpenghasilan dari perkebunan sawit.

“Namun kondisinya rawan kebakaran dan banjir, ini tentu sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi warga disini,” ucapnya.

Kades Air Balui Arminto mengatakan Desa Air Balui terdiri dari 1600 KK, untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa bagi warga terdampak Covid-19 ada sebanyak 184 KK dan untuk SP I dan II sendiri ada 20 KK.

“Penyaluran BLT  Dana Desa kepada warga yang berhak menerima ini atas musyawarah desa, memang tidak seluruhnya mendapatkan karena keterbatasan dana,” ujar Arminto.

Sementara itu salah satu warga Trans SP I Jumadi mengusulkan pembukaan Lahan II, dimana jika dibuka akan banyak dibuat parit yang dipastikan dapat mencegah banjir.

“Terkait Covid-19 kami juga merasa terganggu karena tidak bebas keluar, dan juga harga jual sawit yang turun, yang jelas kami masyarakat merasakan dampak, jika ada bantuan dari pemerintah kami mohon dapat diprioritaskan,” harapnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>