Wukuf di Arafah, Khotbah Puncak Ibadah Haji Diterjemahkan 10 Bahasa


Wukuf di Arafah (Foto: Istimewa)

Jemaah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah, hari ini, Kamis (30/7) atau 9 Zulhijah. Wukuf merupakan rangkaian inti dari ibadah haji.

Tanggal 9 Zulhijah dikenal sebagai Hari Arafah, puncaknya ibadah haji.

Kepala Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al-Sudais mengatakan khotbah puncak ibadah haji di Arafah akan diterjemahkan ke dalam 10 bahasa.

Dilansir dari Arab News, sepuluh bahasa itu termasuk China dan Rusia selain bahasa Inggris dan Prancis. Hal itu disampaikan dalam pertemuan virtual untuk meninjau rencana operasional Arab Saudi untuk menyambut musim haji.

Kementerian Kesehatan Saudi telah menyelesaikan persiapan untuk menyediakan perawatan medis bagi para jemaah yang akan berkumpul di padang Arafah hari ini.

Selain itu juga akan ada rumah sakit keliling di Arafah dan klinik keliling di Muzdalifah untuk melayani jamaah.

Kementerian juga telah menyiapkan kamp terpadu di wilayah Arafah untuk mengisolasi kasus yang diduga gejala virus corona dan menerapkan tindakan pencegahan.

Selain itu, Pasukan Pertahanan Sipil juga telah meningkatkan kesiapan di Mina untuk menjaga keselamatan jemaah. Komandan Pertahanan Sipil untuk ibadah Haji, Mayjen Hamoud Al-Faraj mengkonfirmasi kesiapan timnya.

“Semua pihak yang terlibat (siap) menjalankan tugas mereka untuk menangani risiko sesuai dengan rencana umum untuk ibadah haji,” ujarnya.

Pada Hari Tarwiyah kemarin, kementerian mengumumkan tidak menemukan kasus virus corona di antara para jamaah.

Jumlah jemaah haji tahun ini memang dibatasi karena pandemi virus corona.

Hanya warga Saudi atau warga asing yang sudah berada di negara kerajaan itu yang dibolehkan berhaji. Dari 1.000 jemaah, sekitar 700 di antaranya adalah ekspatriat.

Seluruh jemaah haji pun patut menerapkan jaga jarak selama melaksanakan kegiatan. Sebelum dan setelah proses ibadah haji, jemaah diwajibkan melakukan karantina mandiri.

Salah seorang jemaah, wanita asal Makedonia yang tinggal Riyadh selama enam tahun, Hamide Halimi, mengatakan Arab Saudi membekali mereka dengan gelang pelacak.

“Ketika kami pergi ke pusat kesehatan, kami melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan kami juga diuji apakah positif virus corona atau tidak. Kami diberi gelang yang terhubung dengan aplikasi di ponsel. (Aplikasi ini) melacak isolasi kami setiap hari,” ujarnya.

Dia mengatakan semua jemaah mematuhi aturan dan pedoman menjaga jarak sosial. “Setiap kelompok terdiri dari 20-30 jemaah,” ucap dia.

Kementerian Kesehatan setempat mencatat ada 1.759 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi, sehingga jumlah infeksi di Arab Saudi menjadi 272.590. Terdapat 41.205 kasus aktif yang masih dalam perawatan medis dan 2.063 pasien dalam kondisi kritis.

Lalu 2.945 pasien lainnya telah sembuh, sehingga total kesembuhan menjadi 228.569. Arab Saudi mengumumkan 27 kematian baru sehingga korban meninggal saat ini mencapai 2.816 jiwa.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>