Demokrat Boleh di Luar Pemerintah, Ibas: Tapi Tak Boleh di Luar Hati Rakyat


Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, foto/ist

AKTUALITAS.ID – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan, Partai Demokrat harus selalu berada di hati dan pikiran rakyat. Dia mengajak seluruh kader Demokrat di DPR dapat meningkatkan kinerja dan sinergisitas.

Ibas menyampaikan itu saat silaturahmi Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran PD dengan anggota FPD DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (6/8).

“Kita boleh di luar pemerintahan, tetapi kita tidak boleh di luar hati dan pikiran rakyat Indonesia. We must in the heart and mind of the people. Mari kita tingkatkan kinerja serta sinergi dengan cerdas dan ikhlas. ‘Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit’, kalau kata Mas AHY,” ujar Ibas, disampaikan dalam siaran pers, Jumat (7/8/2020).

Merespons sambutan Ibas, AHY menyatakan, Demokrat memang sepatutnya senantiasa hadir di tengah-tengah rakyat.

“Saya sepakat dengan Mas Ibas. Kepentingan Demokrat adalah terus menerus dan semakin kuat menyalurkan aspirasi rakyat. Kita sama-sama ingin mewujudkan harapan rakyat,” ucap AHY.

Ibas dan AHY optimistis rakyat akan semakin menerima Demokrat. Menghadapi Pemilu Legislatif 2024, Demokrat bakal menjadi pilihan rakyat. Mengulang kemenangan Pileg 2009. Sebab, para kader Demokrat terlebih yang berada di Senayan, menunjukkan konsistensi dan kepedulian.

AHY sempat mengunjungi ruangan Fraksi Demokrat di lantai 9 dan 10, Gedung Nusantara I.

“Tentu ruangan-ruangan itu cukup untuk 54 anggota FPD saat ini. Namun, nanti 2024, kita buat ruangan itu tidak cukup,” ungkap AHY.

Sementara itu, Ibas menyatakan anggota Fraksi Demokrat fokus dan secara konsekuen menjalankan AD/ART partai. Selain itu, setiap anggota Fraksi Demokrat diwajibkan menjalankan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.

Menurut Ibas, semua dijalankan sesuai amanah, baik dan benar. Ibas menambahkan fraksi akan terus berperan sesuai cita-cita kemerdekaan 1945 dan Reformasi 1998. Di sisi lain, Ibas menuturkan rakyat seharusnya menyaksikan negara tumbuh kembang, bahkan lepas landas.

Namun, dunia tanpa terkecuali Indonesia, dihantam pandemi Covid-19. Setidaknya, Ibas mengungkap, terdapat dua hal yang sangat dirasakan rakyat saat ini. Pertama, terkait kesehatan dan keselamatan nyawa manusia. Kedua, menyangkut perekonomian dan kesejahteraan.

“Kita tidak bisa berdiam diri. Parlemen di masa pandemi ini berbeda. Untuk itu saya ingin mengajak kita semua untuk mengawal kedua prioritas tersebut. There’s a saying: actions louder than words. Kita harus bersatu bergerak dalam kesunyian dan ketidakpastian ini. Demi rakyat kita,” tegas Ibas.

Silaturahmi digelar dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Sebelum acara, seluruh peserta forum terlebih dahulu menjalankan rapid test. Di ruangan, tata letak kursi juga diatur dalam jarak 1-1,5 meter. Seluruh peserta diwajibkan mengenakan masker.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>