BPOM Klaim 3 Vaksin dari China Tidak Ada Efek Samping Serius


Ilustrasi ,Calon vaksin virus Corona (Covid-19). - Shutterstock

AKTUALITAS.ID – Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia menyatakan tiga kandidat vaksin yang akan digunakan di Indonesia tidak menunjukkan efek samping serius. Ketiga vaksin tersebut antara lain vaksin produksi Sinovac, Sinopharm (G42), dan CanSino.

Hal itu diketahui dari hasil inspeksi BPOM ke China pada beberapa waktu lalu.

“Tim inspeksi BPOM pergi bersama dengan Kemenkes, Mui, dan PT Biofarma sebagai produsen. BPOM mengawal pelaksanaan uji klinis vaksin, sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada kejadian efek samping serius dari pemberian uji vaksin tersebut,” kata Lucia dalam Konferensi Pers, di Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (15/10/2020).

Lucia juga mengatakan, tim BPOM melakukan inspeksi ke China pada hari ini. Inspeksi dilakukan demi memastikan keamanan akses vaksin covid-19 yang cepat dan bermutu.

Pihaknya juga mengklaim vaksin yang akan tiba pada November tersebut aman digunakan sebab BPOM telah melakukan pengawasan mulai dari penyusunan protokol uji klinik, pemberian, hingga pelaksanaan uji klinik.

“Tim inspeksi BPOM akan melakukan inspeksi ke tiga sarana produksi di China yaitu Sinovac, Sinopharm dan Cansino. Dengan melakukan inspeksi tersebut BPOM dapat memastikan mutu vaksin mulai dari pengamatan terhadap kepatuhan industri dan memproduksi vaksin sesuai dengan persyaratan,” ucapnya.

Uji klinik vaksin Sinovac yang dilakukan di FK Unpad, Bandung disebut hampir selesai. Lucia berharap, pada 16 Oktober esok sebanyak 1.620 subjek penelitian telah selesai direkrut (diberikan suntik kedua). Uji klinik fase 3 di Bandung ini telah berlangsung sejak 11 Agustus lalu.
Lihat juga: 136 Dokter Meninggal Tangani Corona, IDI Sebut Situasi Krisis

“Perlu kami sampaikan uji klinik vaksin yg dilaksanakan tim penelitian FK Unpad telah sampai tahap akhir rekrutmen subjek penelitian, pada 16 Oktober besok, diharapkan total 1.620 subjek telah selesai rekrut,” tutur Lucia.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal melakukan vaksinasi Covid-19 awal 2021. Rencana itu tertuang dalam surat edaran Nomor 440/6367/Setda.TU tentang Pelaksanaan Pemberian Vaksin Covid-19 dalam Penanggulangan Covid-19 di Kota Bekasi ditandatangani pada 14 Oktober 2020.

“Surat edaran ini ditujukan kepada Para Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi, Camat dan Lurah dan para Kepala Puskesmas Se-Kota Bekasi untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam keterangannya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Bekasi nantinya akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kajian epidemiologi, dan sarana pendukung.

Pepen, sapaan akrab Rahmat, menyebut program vaksinasi itu nantinya akan diprioritaskan bagi kelompok rentan berusia 18-59 tahun yang dibagi dalam beberapa kategori yakni, petugas pelayanan publik, kelompok berisiko tinggi, dan orang yang memiliki riwayat kontak.

Adapun petugas pelayanan seperti, aparat TNI dan Polri, petugas, petugas stasiun kereta api, petugas pemadam kebakaran, dan petugas yang bertugas di lapangan. Sedangkan, kelompok berisiko tinggi antara lain, kelompok usia produktif hingga penduduk yang tinggal di tempat berisiko tinggi seperti kawasan padat penduduk.

“Bahwa dalam rangka penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (covid -19) dan menjaga kesehatan masyarakat Kota Bekasi, diperlukan percepatan pelaksanaan Vaksinasi Covid -19 sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan yang di tetapkan,” kata dia.

Pepen menyebut, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan terhadap warga Kota Bekasi yang akan menerima program vaksinasi. Dia merinci, sebanyak 480 ribu vaksin nantinya akan divaksinasi di 56 kelurahan dengan rincian 8.571 jiwa per kelurahan berdasarkan skala prioritas.

Sementara, proses vaksinasi ujar Pepen nantinya akan dilakukan oleh dokter, perawat, dan bidan dan akan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah seperti puskesmas, posbindu, klinik, maupun RSUD atau RSUP.

“Dalam upayanya Pemerintah Kota Bekasi telah menetapkan indikator dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid -19 di Kota Bekasi, melalui Surat Edaran ini,” kata dia.

Pemerintah sebelumnya mengklaim akan memulai program vaksinasi corona pada November mendatang. Sebab, vaksin yang dibeli Indonesia dari beberapa negara akan datang bulan depan, meliputi Cansino, G42 atau Sinopharm, dan Sinovac.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>