Akibat Banjir, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen


Ilustasi

AKTUALITAS.ID – Kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Garut tidak hanya kerusakan rumah dan hilangnya harta benda warga. Kerugian pun dialami dari sektor pertanian karena ratusan hektare sawah diterjang banjir. Kerugian di sektor tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

“Di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet memang ada ratusan hektare sawah yang ditanami padi terdampak banjir. Mayoritas sawah-sawah tersebut ada yang sudah siap panen, atau tinggal beberapa minggu bahkan hari tinggal panen,” kata Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga, Kamis (15/10/2020).

Ia memastikan bahwa padi-padi tersebut tidak bisa diselamatkan lagi sehingga dipastikan gagal panen akibat banjir. Diperkirakan, jumlah padi yang akan dihasilkan dari lahan yang gagal panen itu mencapai 3000 ton gabah.

“Jika 1 ton ongkos produksinya sebesar Rp 80 ribu, berarti kerugian akibat banjir bandang sebesar Rp 1,8 miliar. Kita akan mengupayakan agar para petani mendapatkan bantuan. Kami sudah ajukan bantuan benih,” ucapnya.

Area persawahan yang mengalami kerusakan akibat banjir tersebar di sejumlah titik. Ia pun belum bisa membahas lebih jauh terkait rehabilitasi lahan pertanian yang rusak itu.

“Kita sudah laporkan ke BPBD dan prosesnya masih berjalan,” ungkapnya.

Karena gagal panennya lahan pesawahan di daerah Garut Selatan, capaian produksi beras pun menjadi kecil. “Untuk pemenuhan, akan dipasok dari wilayah utara dan tengah (Garut),” ucapnya.