Jokowi: Indonesia Butuh Banyak Inovator di Berbagai Sektor


Presiden Joko Widodo

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia membutuhkan banyak inovator. Hal ini guna memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara, sekaligus berkontribusi bagi kemanusiaan dan kehidupan yang lebih baik.

“Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi inovator di berbagai sektor yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti pangan, energi, kesehatan, termasuk inovasi dalam manajemen model bisnis dan digitalpreneur,” ujar Jokowi saat membuka Inovasi Indonesia Expo 2020 secara virtual sebagaimana ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/11/2020).

Inovasi tersebut, lanjutnya, merupakan kunci transformasi dan energi untuk menciptakan perubahan. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Indonesia di masa pandemi ini yakni vaksin Merah Putih.

Jokowi juga mengapresiasi keberhasilan para inovator dalam menemukan karya-karya lainnya yang sangat dibutuhkan guna membantu percepatan penanganan Covid-19.

“Salah satunya GeNose yang bisa mendeteksi virus melalui tiupan dari mulut dengan mudah dan cepat. Berbagai komunitas peneliti juga terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19,” ujarnya.

Kemandirian Vaksin

Di Indonesia, sebanyak enam institusi di dalam negeri mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk mengatasi pandemi akibat penyebaran virus Covid-19, sekaligus sebagai upaya mengembangkan kemandirian vaksin.

Vaksin Merah Putih adalah vaksin COVID-19 yang menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa pengembangan Vaksin Merah Putih dikerjakan oleh ahli Indonesia dan produksinya di Indonesia.

Institusi itu yakni Lembaga Eijkman Bandung, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair). Keenamnya mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform berbeda.

“Ini menunjukkan bagaimana kepedulian dosen dan peneliti Indonesia untuk mencari solusi penanganan Covid-19,” kata Bambang dikutip dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa Indonesia perlu kemandirian vaksin. Sebagai negara berpenduduk 270 juta jiwa, lanjutnya, riskan jika Indonesia tergantung pada vaksin luar.

“Sehingga perlu kemampuan bukan hanya diproduksi tapi penelitian dan pengembangan,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>