Kemenperin Dorong Industri Manufaktur Lakukan Transformasi Industri 4.0


Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara (kacamata), bersama Mensos lama, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Mensos di Jakarta, Kamis (24/10/2019). Juliari resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial baru menggantikan Agus Gumiwang Kartasasmita. AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri manufaktur Tanah Air untuk melakukan transformasi industri 4.0 agar mampu bertahan di tengah pandemi, sekaligus untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurutnya, saat ini pelaku industri perlu berupaya menempuh sejumlah penyesuaian untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha mereka di tengah pandemi.

“Salah satu langkah yang sedang dijalankan untuk menekan dampak pandemi adalah dengan memanfaatkan teknologi,” jelas Agus beberapa waktu lalu.

Senada, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan penerapan industri 4.0 merupakan peluang emas untuk merevitalisasi sektor manufaktur nasional agar lebih efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing yang baik di kancah global.

“Kinerja transformasi sekarang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing suatu negara,” ujar Dody dalam ‘Webinar of Industrial Powerhouse in the Making: Invest in Industry 4.0’ baru-baru ini.

Kebijakan Pemerintah

Untuk mengembalikan industri manufaktur ke kondisi awal sebelum terdampak pandemi Covid-19 tentu bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan dengan cepat.

Pada Juni 2020, pemerintah memberikan penurunan harga gas bumi untuk 7 sektor industri, di antaranya industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, serta industri sarung tangan karet, seperti yang tertuang dalam Permenperin No. 18 Tahun 2020.

“Terdapat 176 perusahaan dari 7 sektor industri mulai memperbarui teknologi yang mereka miliki dan mengadopsi revolusi industri 4.0 agar dapat memanfaatkan gas bumi dengan lebih efisien,” berdasarkan keterangan tertulis Kemenperin, Senin (4/1).

Selain itu, Kemenperin mendorong pertumbuhan di sektor industri kimia, farmasi, alat kesehatan, dan obat-obatan tradisional dengan melakukan verifikasi produsen bahan baku kain alat pelindung diri (APD) dan bahan baku kain masker.

Selanjutnya, Kemenperin juga memfasilitasi supply chain and business matching antara produsen bahan baku dengan produsen APD dan masker, memfasilitasi pendampingan produsen untuk mendapatkan izin edar, dan mendorong hilirisasi dan komersialisasi produk riset dan inovasi.

Semua ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2018 lalu dalam ‘Making Indonesia 4.0’. Roadmap inilah yang menjadi arah dan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mampu mendongkrak daya saing hingga ke kancah global.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>