Biden Imbau Israel dan Hamas Segera Lakukan Gencatan Senjata


kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden, (AFP / GETTY IMAGES / OLIVIER DOULIERY)

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengimbau Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, segera melakukan gencatan senjata.

Biden menyatakan hal itu dalam sambungan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Komentar Biden soal gencatan senjata bersifat terbuka.

Pernyataan itu menunjukkan kekhawatiran AS terkait serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Kendati demikian, Negeri Paman Sam tetap berkeras mendukung Israel yang merupakan sekutunya.

“(Pemimpin AS) mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah. Dukungan kuat terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket yang tanpa pandang bulu,” demikian isi pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Associated Press.

Dukungan Biden mengenai gencatan senjata berbeda dengan tuntutan dari puluhan anggota fraksi Partai Demokrat, satu anggota fraksi Partai Republik dan senator independen, Bernie Sanders di Kongres untuk segera menghentikan kekerasan dari kedua belah pihak.

Pemimpin mayoritas Senat, Chuck Schumer, mendesak gencatan senjata oleh kedua belah pihak.

Anggota Dewan Perwakilan fraksi Partai Demokrat sekaligus Ketua Komisi Intelijen, Adam Schiff, mendesak pemerintah untuk lebih aktif mencari jalan keluar konflik Israel-Palestina.

Sikap fraksi Partai Demokrat di Kongres dinilai lebih terbuka ketimbang Partai Republik yang relatif diam. Dalam tuntutannya, mereka menekan Israel karena jumlah korban tewas terus meningkat.

Salah satu anggota fraksi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Missouri, Cori Bush, mengaitkan masalah Palestina dengan persoalan diskriminasi yang dialami warga kulit hitam AS.

“Kami menentang uang kami untuk mendanai kepolisian militer, pendudukan, dan sistem penindasan dan trauma kekerasan,” cuit Bush.

Akan tetapi, pemimpin minoritas Senat, Mitch McConnell, menyerang argumen anggota Kongres yang mendesak Israel terlebih dulu melakukan gencatan senjata.

“Untuk mengatakan bahwa kedua sisi, kedua belah pihak perlu penurunan ketegangan, meremehkan tanggung jawab teroris yang memulai konflik di tempat pertama dan menyarankan Israel tidak berhak untuk membela diri dari serangan roket yang sedang berlangsung,” kata McConnell.

McConnell juga mengatakan AS harus mendukung sekutunya, dalam hal ini Israel.

“Presiden Biden harus tetap kuat melawan suara-suara yang berkembang di dalam partainya sendiri yang menciptakan kesetaraan palsu antara penyerang teroris dan negara yang bertanggung jawab yang membela diri,” tambahnya.

Senator dari Partai Republik, Rick Scott, memilih mendukung Israel dalam konflik itu dengan mengusulkan rancangan undang-undang. Mereka akan memperkenalkan RUU itu pekan depan.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan mereka siap menjadi penengah antara Israel dan Hamas.

“Pada akhirnya terserah pada pihak-pihak tersebut untuk menjelaskan bahwa mereka ingin melakukan gencatan senjata,” kata Blinken di sela-sela kunjungan di Denmark, Senin kemarin.

Sementara Israel tak terlihat mengendurkan serangan ke Jalur Gaza. Hal itu nampak saat Netanyahu mengatakan kepada para petinggi militer supaya terus menggempur sejumlah target teroris di Gaza.

“Selama diperlukan untuk mengembalikan ketenangan dan keamanan kepada semua warga Israel,” kata Netanyahu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>