Ada Ancaman Serangan ISIS, Warga Afghanistan Diminta Jauhi Bandara Kabul


Tentara AS berjaga di sepanjang perimeter di bandara internasional di Kabul, Afghanistan, Senin, 16 Agustus 2021. (AP PHOTO/SHEKIB RAHMANI)

Amerika Serikat dan sekutunya meminta orang-orang menjauhi bandara Kabul pada Kamis karena adanya serangan teror dari ISIS di tengah upaya evakuasi yang dilakukan pasukan Barat terhadap warga Afghanistan sebelum tenggat waktu 31 Agustus.

Tekanan untuk merampungkan evakuasi ribuan warga asing dan Afghanistan yang membantu Barat selama perang 20 tahun tersebut telah meningkat, di mana seluruh pasukan AS dan sekutu akan meninggalkan wilayah itu pekan depan.

Dalam sebuah peringatan yang diterbitkan pada Rabu malam, kedutaan besar AS di Kabul menyarankan warganya untuk menghindari bandara dan mengatakan mereka yang telah berada di gerbang bandara harus meninggalkan kawasan itu secepatnya, menyebut adanya “ancaman keamanan” yang tidak spesifik.

Dalam peringatan yang sama, Inggris juga meminta warga menjauhi kawasan bandara dan pindah ke lokasi yang aman.

“Ada ancaman tinggi serangan teroris dan sedang berlangsung,” jelas Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Kamis (26/8).

Australia juga mendesak warga negaranya dan pemegang visa untuk meninggalkan kawasan bandara, memperingatkan adanya ancaman serangan yang meningkat di bandara.

Seorang pejabat penerbangan sipil Afghanistan yang bekerja di bandara Kabul, Ahmedullah Rafiqzai, mengatakan orang-orang terus memadati sekitar gerbang bandara walaupun ada peringatan ancaman.

“Sangat mudah bagi pengebom bunuh diri untuk menyerang koridor yang dipenuhi orang-orang dan peringatan telah dikeluarkan berulang kali,” ujarnya kepada Reuters.

“Tapi orang-orang tidak mau pindah, keinginan mereka untuk meninggalkan negara ini yang membuat mereka bahkan tidak takut mati, setiap orang mempertaruhkan nyawa mereka.”

Diplomat NATO di Kabul mengatakan walaupun Taliban bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara, ancaman ISIS bisa diabaikan.

“Pasukan Barat, dalam keadaan apa pun, tidak ingin berada dalam posisi untuk melancarkan serangan ofensif atau defensif terhadap siapa pun di Afghanistan,” tambah diplomat itu.

“Mandat kami adalah memastikan evakuasi berakhir pada 31 Agustus.”

Seorang pejabat Taliban mengatakan anggotanya tetap melindungi warga sipil di luar bandara.

“Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawanya di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS,” ujar pejabat Taliban yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Gedung Putih menyampaikan Presiden Joe Biden telah mendapat laporan pada Rabu terkait ancaman ISIS-K atau ISIS cabang Afghanistan ini.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>