Berita
Sepanjang Pekan Lalu, Harga Minyak Dunia Menguat
AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia menguat sepanjang pekan lalu. Penguatan tak lepas dari sentimen ketatnya pasokan di tengah tingginya permintaan. Namun, penguatan dibayangi oleh kekhawatiran terganggunya permintaan apabila kasus covid-19 global kembali menanjak. Dikutip dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent bertengger di US$85,53 per barel pada Jumat (22/10/2021) atau naik 1 persen dalam sepekan. […]

AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia menguat sepanjang pekan lalu. Penguatan tak lepas dari sentimen ketatnya pasokan di tengah tingginya permintaan. Namun, penguatan dibayangi oleh kekhawatiran terganggunya permintaan apabila kasus covid-19 global kembali menanjak.
Dikutip dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent bertengger di US$85,53 per barel pada Jumat (22/10/2021) atau naik 1 persen dalam sepekan. Brent sempat menyentuh level tertinggi tiga tahun pada US$86,10 pada Kamis lalu. Harga Brent sudah menanjak tujuh pekan berturut-turut.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) sebesar 1,7 persen dalam sepekan ke level US$83,76 per barel. Kenaikan itu menandakan peningkatan sembilan pekan berturut-turut.
Kenaikan harga minyak dunia tak lepas dari imbas kurangnya pasokan batu bara dan gas di China, India, dan Eropa. Hal tersebut menyebabkan sejumlah pembangkit listrik beralih ke bahan bakar minyak.
Sementara, harga minyak mentah AS mendapat dorongan dari investor yang melihat stok minyak mentah rendah di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma.
Pada Rabu lalu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat stok minyak mentah di Cushing turun menjadi 31,2 juta barel, level terendah sejak Oktober 2018.
“Pasokan masih sangat, sangat ketat, pasar hanya berhati-hati tentang kemungkinan peningkatan kasus covid-19 di Rusia, China, dan sekarang Jerman,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn di Chicago.
Analis Energi Commerzbank Research Carsten Fritsch memperkirakan harga Brent bakal bertengger di kisaran US$85 per barel pada akhir tahun.
“Fakta bahwa situasi pasokan masih ketat menentang penurunan harga lebih lanjut di pasar minyak,” ujar Fritsch dalam sebuah catatan.
-
JABODETABEK28/04/2025 05:30 WIB
Jakarta Cerah Seharian, Tapi Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan Ringan pada Sore Hari
-
JABODETABEK27/04/2025 19:00 WIB
Gubernur DKI Luncurkan Program Pemutihan Ijazah, Belasan Ribu Warga Terbantu
-
OLAHRAGA27/04/2025 17:00 WIB
Persib Bandung Kian Dekat ke Tangga Juara, Hanya Butuh Empat Poin Lagi
-
RAGAM27/04/2025 23:00 WIB
Film Perang Kota”, Sebuah Layar Lebar tentang Pertarungan Ideologi Pasca-Kemerdekaan
-
OLAHRAGA27/04/2025 18:00 WIB
Timnas Bisbol Putri Indonesia Tundukkan India 6-3 di Piala Asia 2025
-
EKBIS28/04/2025 09:15 WIB
Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Tembus Rp68 Ribu, Minyakita dan Daging Kerbau Turun Tajam
-
POLITIK28/04/2025 06:00 WIB
Gibran Diusulkan Dicopot, Hendropriyono Bilang Tuntutan Purnawirawan Sudah Terukur
-
EKBIS28/04/2025 08:30 WIB
Kabar Baik Awal Pekan, Cek Update Harga BBM Pertamina Terbaru per 28 April 2025