Risma Pastikan Lumbung Sosial Kemensos untuk Korban Bencana Alam Tersedia


Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan keterangan persnya di kantor Kemensos, Senin (27/9/2021). Dalam keterangan persnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini ingin memastikan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial melalui pemutakhiran data secara periodik dan sistematis. Kemensos melakukan pemadanan data penerima bantuan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkap kendala yang dihadapi tim Kemensos saat mengatasi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Risma mengaku seringkali terhambat oleh akses jalan yang sulit atau terputus saat akan mengirimkan bantuan ke daerah. Akses jalan yang terputus itu, kata Risma diakibatkan oleh bencana longsor atau banjir.

“Ada beberapa titik yang memang putus [aksesnya], kalau di Jakarta mungkin gak gitu, tapi kalau di daerah lain itu benar-benar putus jalannya karena longsor, jembatannya bahkan pernah aku lihat hanyut,” kata Risma saat ditemui wartawan di Yayasan Kumala, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/11/2021).

Kendati demikian, Risma memastikan bufferstock atau lumbung sosial Kemensos untuk bantuan korban bencana aman dan tersedia. Dia juga mengatakan pihaknya sudah menyiapkan lebih banyak bantuan untuk mitigasi di beberapa titik di daerah rawan bencana.

Beberapa daerah rawan bencana yang menjadi perhatian Kemensos antara lain Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Melawi di Kalimantan Barat.

Tiga daerah itu disebut rawan bencana banjir dan tanah longsor akibat fenomena La Nina yang akan melanda Indonesia hingga Februari 2022.

“Memang harus ada strategi di mana minimal 2-3 hari buffer stock tersedia. Beberapa daerah sudah mulai kita persiapkan seperti di Pacitan, Luwu, dan Melawi,” ucap Risma.

Selama sepekan terakhir, Risma meninjau beberapa titik lokasi bencana banjir. Risma diketahui meninjau langsung banjir di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat selama empat hari pada awal November ini. Dia dan timnya juga meninjau tiga titik lokasi banjir di Jawa Timur dalam kunjungannya pada 5-7 November kemarin.

Sebelumnya, Risma mengaku berat menghadapi perubahan iklim yang menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

“Mengantisipasi perubahan iklim memang cukup berat, tapi yang terpenting adalah bagaimana cara menyelamatkan warga,” kata Risma

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>