Peran Pers Sejak Awal Kemerdekaan Hingga Kini


Poto istimewa sekneg

Sejak awal kemerdekaan, peran wartawan sudah menunjukkan kontribusi yang besar bagi bangsa Indoesia

AKTUALITAS.ID – MEDAN, Sejak awal kemerdekaan, peran wartawan sudah menunjukkan kontribusi yang besar bagi bangsa Indoesia, teks proklamasi yang dibacakan Soekarno 17/08/1945 disebarluaskan oleh surat kabar Soeara Asia di Surabaya 18/08/1945. Proklamasi juga disebarluaskan melalui radio – radio,pamphlet oleh wartawan  kala itu seperti Sutan Syahrir, Adam Malik, Kihajar Dewantara, dan Sayuti Malik. Meski Jepang melarang para wartawan tersebut, namun semangat para wartawan kala itu sangat luar biasa, maka tidak berlebihan jika Pers menjadi Pilar keempat bangsa Indonesia.

Peran Pers sejak awal kemerdekaan hingga kini adalah: memenuhi kebutuhan informasi bagi publik secara luas, yang dengan informasi tersebut, publik ter – edukasi oleh informasi yang disajikan berbasis data yang autentik, sehingga stabilitas keamanan pun terjaga. itulah peran penting pers dimasa dahulu hingga sekarang dan yang akan datang.

Pada hari PERS nasional tahun ini (2023 red…) Presiden Republik Indoesia, Ir. H. Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan,”dunia Pers sedang tidak baik – baik saja,” katanya,hal ni disampaikan Jokowi sebanyak dua kali dalam sambutannya di hari pers nasional, di Sumatera Utara 09 /02/2023.

Dalam pandangan Presiden Jokowi, saat ini ada pergeseran nilai pers, dahulu insan pers menuntut kebebasan Pers hingga munculnya UU Pers Th 1999, namun saat ini kebebasan Pers telah bergeser menjadi kebebasan media sosial, dimana setiap orang bisa membuat podcast, bisa menyampaikan berita, namun kondisi ini sangat mengerikan, karena berita – berita yang disajikan tidak sesuai kode etik jurnalistik.

“tentu saja kondisi ini sangat membahayakan bagi keberlangsungan sebuah negara, oleh karena itu, saya akan membuat perpres yang mengatur tentang tangung jawab perusahaan platform media digital terkait pemberitaan,  hal ini dimaksudkan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas agar berita yang beredar dapat mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat sebagai penerima informasi” tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga menyinggung terkait besarnya anggaran iklan yang diserap oleh media media asing, sekitar 60 % anggaran iklan diambil oleh media digital yang notabene platform asing, media konvensional semakin terdesak dalam  pemberitaan, sehingga tadi malam kami membicarakan hal ini dengan tokoh – tokoh pers terkait dukungan terhadap platform media digital guna mendukung jurnalisme yang berkualitas, dan saran saya, semua elemen harus duduk bersama secepatnya. Imbuh Jokowi.

“insan media arus utama sangat dibutuhkan untuk menyampaikan berita yang mencerdaskan dan menjadi rumah penjernih informasi, media massa tidak bisa berjalan sendiri, media harus didukung oleh staek holder, intansi pemerintah dan instansi swasta sehingga mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat dan menjadi pilar keempat bagi bangsa Indonesia. Pungkas Jokowi.

Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi,” tandasnya. 

Presiden berjanji akan mengupayakan agar anggaran iklan dapat diserap oleh media – media konvensional dalam negeri, menurutnya, hal ini sangatlah penting bagi keberlangsungan platform media digital perusahaan Indonesia. [Rukmana]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>