Kibarkan Bendera Putih, Warga Palestina Mengungsi ke Selatan Gaza


Warga Palestina Kibarkan Bendera Putih saat Mengungsi ke Selatan Gaza . (AP PHOTO)

AKTUALITAS.ID – Warga Palestina berbondong-bondong berjalan sambil mengibarkan bendera putih saat mereka mengikuti perintah Israel untuk evakuasi dari Gaza utara ke selatan.

Terlihat warga sipil yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia terlihat memegang kartu identitas mereka dan bendera putih sambil berjalan dalam jeda empat jam yang diberikan militer Tel Aviv, dalam video yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Selasa (7/11).

Mereka melewati Jalan Salah Eddin, satu dari dua jalan raya utama di Gaza yang menghubungkan utara dan selatan daerah kantong itu.

“Saya membawa ID saya karena saya diberi tahu akan aman, saya tidak tahu apakah saya akan diizinkan masuk atau tiba di selatan,” kata Wedad Al-Ghoul, yang membawa putranya berjalan 8 hingga 9 kilometer atau sekitar 5 mil dari rumahnya di pesisir Gaza.

Ola al-Ghul, perempuan warga Gaza yang turut mengungsi, juga mengaku merasakan kengerian saat mereka diminta berjalan di antara jenazah yang bergelimpangan dan pasukan Israel yang bersiap menggempur kapan saja.

“Itu sangat menakutkan. Kami mengangkat tangan kami dan terus berjalan. Ada begitu banyak dari kami yang memegang bendera putih,” katanya kepada media, dikutip dari AFP.

Mayoritas dari 2,4 juta warga Gaza telah kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel sejak diluncurkan 7 Oktober lalu. Menurut PBB, sekitar 1,5 juta orang melarikan diri imbas agresi.

Lebih dari 10.300 warga Palestina tewas hingga Selasa (7/11). Sebanyak 4.200 di antaranya merupakan anak-anak.

Haitham Noureddine mengatakan bahwa dia berjalan empat kilometer bersama ibu dan kerabatnya sampai mereka tiba di kamp pengungsian Bureij selatan.

Sambil memegang tongkat, Hatim Abu Riash mengungkapkan ketakutannya saat berjalan melewati pasukan Israel.

“Di sebelah tentara, di samping senjata, di samping tank dan pesawat udara. Itu benar-benar mengerikan,” ucap dia, yang melarikan diri dari kamp pengungsian Jabalia.

Jabalia adalah kamp yang terus menjadi target serangan Israel sejak konflik pecah.

“Kami bukan teroris. Kami warga sipil. Kami ingin hidup dengan tenang,” tambahnya.

Penderitaan warga Gaza pada faktanya tidak berakhir meski mereka mengevakuasikan diri ke tengah maupun selatan. Pasalnya, fasilitas di tempat pengungsian sangat terbatas dan berbagai penyakit merajalela. (Rafi)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>