Connect with us

Berita

Kualitas Udara Jakarta Peringkat ke 29 Terburuk di Dunia Pagi Ini

Published

pada

AKTUALITAS ID – – Kualitas udara di Jakarta pada Kamis (14/12/2023) pagi tidak sehat dan terus memburuk. 

Berdasarkan data IQ Air, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor 29 dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia, mencapai nilai 85. Kota-kota lain yang tercemar tinggi antara lain Dhaka, Bangladesh (251), Delhi, India (206), Lahore, Pakistan (202), Kolkata, India (199), dan Karachi, Pakistan (196).

Indeks Kualitas Udara (IKU) di Jakarta mencapai tingkat tinggi karena konsentrasi PM 2,5 saat ini sudah 5,7 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara yang disarankan oleh organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO).

Sementara, menurut laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Lubang Buaya di Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah dengan tingkat PM 2,5 tertinggi, mencapai 105. Angka tersebut menunjukkan tingkat kualitas udara yang merugikan bagi manusia, hewan sensitif, serta dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika.

Kualitas udara dikategorikan sebagai baik jika rentang PM 2,5 berada pada 0-50, tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia, hewan, dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan, ataupun nilai estetika. Sementara itu, kategori sangat tidak sehat (200-299) menunjukkan potensi merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar, dan berbahaya (300-500) secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Data ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya menunjukkan tingkat sedang, dengan angka Jagakarsa Jakarta Selatan (78), Kelapa Gading Jakarta Utara (84), Bundaran HI Jakarta Pusat (88), dan Kebun Jeruk Jakarta Barat (71).

Data kualitas udara diperoleh dari 20 stasiun pemantau, termasuk di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk), dan Jimbaran (Ancol). 

Peningkatan upaya untuk mengatasi pencemaran udara menjadi hal yang mendesak demi menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan di DKI Jakarta. (RAFI/ARI WIBOWO)

Trending

Exit mobile version