Membaca Do’a di Antara Dua Khutbah, Dianjurkan Bagi Umat Muslim


Ilustrasi. Khutbah Jum'at . (ist)

AKTUALITAS.ID – Ketika khatib duduk di antara dua khutbah maka umat Islam dianjurkan membaca doa di antara dua khutbah.

Membaca doa di antara dua khutbah sangat dianjurkan sebab dinilai mustajab dan penuh dengan keberkahan.

Pakar fiqih madzhab Syafi’i tersebut anjuran membaca doa di antara dua khutbah di dalam sebuah kitab di mana ia mengatakan:

وَيُؤْخَذُ مِمَّا ذُكِرَ عن الْقَاضِي أَنَّ السُّنَّةَ لِلْحَاضِرِينَ الِاشْتِغَالُ وَقْتَ هذه الْجِلْسَةِ بِالدُّعَاءِ لِمَا تَقَرَّرَ أَنَّهُ مُسْتَجَابٌ حِينَئِذٍ وإذا اشْتَغَلُوا بِالدُّعَاءِ فَالْأَوْلَى أَنْ يَكُونَ سِرًّا لِمَا في الْجَهْرِ من التَّشْوِيشِ على بَعْضِهِمْ وَلِأَنَّ الْإِسْرَارَ هو الْأَفْضَلُ في الدُّعَاءِ إلَّا لِعَارِضٍ

“Dan dapat diambil kesimpulan dari statemen al-Qadli Husain bahwa sunah bagi hadirin jamaah Jumat adalah menyibukan diri dengan berdoa saat duduknya khatib di antara dua khutbah, sebab telah dinyatakan bahwa berdoa pada waktu tersebut diijabah. Saat mereka berdoa, yang lebih utama adalah dibaca dengan pelan, sebab membaca dengan keras dapat mengganggu jamaah Jumat yang lain dan karena membaca dengan suara pelan adalah cara yang lebih utama dalam berdoa kecuali terdapat kondisi baru datang yang menuntut dibaca dengan keras”. (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, 1983: 251).

Para ulama mengatakan bahwa tidak ada dzikir khusus atau doa khusus yang harus dibaca saat khatib diantara dua khutbahnya.

Seseorang bisa berdoa atau memanjatkan permohonan kebaikan apa saja kepada Allâh Azza wa Jalla , baik itu menyangkut perkara dunia apalagi menyangkut perkara akhirat. Dan doa ini dipanjatkan dengan suara lirih, kecil atau rahasia. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>