DUNIA
Akui Jubirnya Tewas dalam Serangan Israel di Beirut
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Hizbullah, kelompok milisi yang berbasis di Lebanon, mengonfirmasi kematian juru bicaranya, Mohammed Afif al-Nabulsi, akibat serangan udara Israel di Beirut pada Minggu (17/11/2024). Afif menjadi salah satu dari empat korban yang dilaporkan tewas dalam serangan presisi di kawasan Ras al-Nabaa.
“Hajj Mohammed Afif al-Nabulsi, kepala hubungan media Hizbullah, telah gugur sebagai syahid besar di jalan menuju Yerusalem,” demikian pernyataan resmi Hizbullah yang dikutip AFP.
Afif, yang dikenal sebagai propagandis utama kelompok tersebut, telah lama menjadi jembatan komunikasi antara Hizbullah dan media lokal maupun internasional.
Respons Israel
Militer Israel mengklaim serangan tersebut sebagai operasi berbasis intelijen yang dirancang untuk “mengeliminasi ancaman langsung.”
“Militer telah melakukan serangan presisi di wilayah Beirut dan berhasil menghabisi teroris Mohammed Afif, yang terlibat langsung dalam aktivitas terorisme Hizbullah terhadap Negara Israel,” kata pihak militer Israel dalam pernyataannya.
Afif dituding terlibat dalam berbagai operasi propaganda untuk mendukung agenda Hizbullah, kelompok yang didukung oleh Iran dan dianggap sebagai ancaman utama oleh Israel.
Korban Lain dan Dampak Serangan
Selain Afif, serangan di Ras al-Nabaa dilaporkan menewaskan tiga orang lainnya dan menyebabkan kerusakan parah di area tersebut. Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat satu korban tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden tersebut. Namun, angka tersebut masih bisa bertambah seiring proses evakuasi yang terus berlangsung.
Konflik yang semakin memanas sejak September lalu telah menewaskan lebih dari 3.440 orang di Lebanon, menurut otoritas setempat. Eskalasi ini juga menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $5 miliar, sementara kerusakan infrastruktur mencapai miliaran dolar, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia.
Situasi Terkini
Hizbullah dan Israel terus terlibat dalam serangan balasan sejak Oktober tahun lalu. Ketegangan ini telah memperburuk kondisi politik dan ekonomi Lebanon yang sudah kritis. PBB dan komunitas internasional mendesak kedua belah pihak untuk segera menghentikan eskalasi dan mencari solusi damai. (Yan Kusuma)
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   FOTO30/10/2025 15:14 WIB FOTO30/10/2025 15:14 WIBFOTO: Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti Narkotika Senilai Rp29,37 Triliun 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
									 
																	 
									 
																	 
									 
											 
											 
											 
											 
											