DUNIA
Elon Musk Ungkap Daftar PNS yang Akan Dipecat Jika Masuk Kabinet Trump
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengungkapkan daftar pegawai negeri sipil (PNS) Amerika Serikat yang akan dipecat saat ia resmi menjabat sebagai pimpinan Departemen Efisiensi Pemerintah dalam kabinet Presiden terpilih Donald Trump. Pernyataan Musk ini menjadi sorotan setelah ia mengunggah ulang dua postingan di X (sebelumnya Twitter) yang mencantumkan nama dan identitas sejumlah PNS, khususnya yang bekerja di sektor terkait perubahan iklim.
Salah satu postingan yang dibagikan Musk mengkritik jabatan “Direktur Diversifikasi Iklim” di US International Development Finance Corporation, sebuah lembaga yang berfokus pada investasi mitigasi dan ketahanan iklim di negara-negara berpendapatan rendah. Musk menyebut posisi tersebut sebagai pekerjaan “palsu” yang tidak seharusnya dibiayai oleh pembayar pajak AS.
Tindakan Musk memicu reaksi keras dari warganet, yang langsung menyoroti para PNS yang tercantum dalam daftar tersebut. Akibatnya, beberapa pegawai pemerintah yang namanya disebutkan dalam unggahan itu bahkan terpaksa menghapus akun media sosial mereka karena takut menjadi target kemarahan publik.
Pernyataan Musk ini juga menambah kecemasan di kalangan pegawai federal. Beberapa dari mereka mengungkapkan rasa khawatir jika mereka menjadi sasaran pemecatan dan serangan publik, seperti yang pernah dialami oleh Mary Cummings, mantan pegawai federal yang sebelumnya menjadi sasaran Musk setelah mengkritik Tesla.
“Ini adalah taktik untuk menanamkan ketakutan di kalangan pegawai pemerintah, membuat mereka takut untuk berbicara atau bahkan bekerja,” ujar Presiden American Federation of Government Employees, Everett Kelley.
Elon Musk, yang baru-baru ini ditunjuk oleh Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, memiliki visi untuk mengurangi birokrasi, memangkas pengeluaran yang tidak perlu, dan merestrukturisasi lembaga-lembaga federal. Musk akan bekerja sama dengan Viviek Ramaswamy, mantan kandidat presiden dari Partai Republik, dalam memimpin badan baru tersebut yang diharapkan dapat dimulai pada Januari 2025 mendatang. (Damar Ramadhan)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
											 
											 
											 
											 
											