Connect with us

Dunia

Mantan Pesepak Bola Mikheil Kavelashvili Terpilih Sebagai Presiden Georgia di Tengah Kekacauan Politik

Published

pada

Bintang sepak bola Mikheil Kavelashvili terpilih sebagai Presiden Georgia (Dok.X)

AKTUALITAS.ID – Mikheil Kavelashvili, mantan pemain sepak bola yang terkenal, resmi terpilih menjadi Presiden Georgia. Kemenangan Kavelashvili terjadi di tengah ketidakstabilan politik yang melanda negara Kaukasus Selatan ini.

Dikutip dari laporan AP dan AFP, Kavelashvili, yang kini berusia 53 tahun, meraih suara mayoritas berkat dukungan dari partainya, Georgian Dream, yang mengontrol dewan elektoral. Sejak 2017, Georgia telah mengadopsi sistem pemilihan presiden melalui dewan elektoral, yang memudahkan bagi partai yang disokong oleh kekuasaan politik saat ini.

Sebelum terjun ke dunia politik, Kavelashvili dikenal sebagai penyerang yang pernah bermain di Liga Premier Inggris, termasuk untuk Manchester City, dan juga berkarier di beberapa klub Liga Super Swiss. Pada tahun 2016, dia terpilih sebagai anggota parlemen mewakili partai Georgian Dream. Kavelashvili kemudian menjadi pendiri gerakan politik People’s Power pada tahun 2022, yang menjalin aliansi dengan Georgian Dream dan dikenal dengan retorika anti-Barat yang menonjol.

Di bawah kepemimpinannya, Kavelashvili terlibat dalam penulisan undang-undang kontroversial yang mewajibkan organisasi yang menerima lebih dari 20% dana dari luar negeri untuk mendaftar sebagai “organisasi asing,” mirip dengan undang-undang yang ada di Rusia yang digunakan untuk mengontrol organisasi yang kritis terhadap pemerintah.

Georgian Dream telah mendominasi arena politik di Georgia, menguasai Parlemen, dewan kota, dan badan legislatif daerah. Pada pemilihan 26 Oktober 2024, partai ini kembali meraih kendali, meskipun hasil tersebut dianggap oleh oposisi sebagai hasil dari kecurangan, dengan tuduhan campur tangan Rusia yang semakin meningkat.

Oposisi dan para kritikus menuduh Georgian Dream, yang didirikan oleh miliarder Bidzina Ivanishvili, semakin otoriter dan berpihak pada Kremlin. Partai ini baru-baru ini mendorong undang-undang yang dianggap menyerang kebebasan berbicara dan hak-hak LGBTQ+.

Sementara itu, Kavelashvili menjadi target ejekan dari para penentangnya yang mengunggulkan latar belakang pendidikan tinggi. Dalam protes yang berlangsung di luar gedung Parlemen Tbilisi, sekelompok pengunjuk rasa membawa ijazah universitas mereka dan melambung bola sepak sebagai aksi sindiran terhadap presiden terpilih.

Dengan terpilihnya Kavelashvili sebagai presiden, banyak yang bertanya-tanya tentang masa depan politik Georgia, terutama dalam konteks tantangan terhadap demokrasi dan hubungan dengan negara-negara barat. (Damar Ramadhan)

Continue Reading

Trending

Exit mobile version