Connect with us

DUNIA

Anggota Kongres AS Desak Trump Akui Negara Palestina, Krisis Gaza Kian Meluas

Aktualitas.id -

Presiden AS, Donald Trump. (DOK FOTO : Getty Image)

AKTUALITAS.ID – Lebih dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk segera mengakui Negara Palestina, sebagai bentuk keprihatinan terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.

Dorongan ini diungkapkan melalui sebuah surat resmi yang dikirim kepada Presiden Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Surat itu berisi seruan agar AS bergabung dengan negara-negara lain yang telah mengakui hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

“Momen tragis ini telah menyoroti bagi dunia kebutuhan yang telah lama tertunda untuk mengakui penentuan nasib sendiri Palestina. Kami mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina, termasuk Amerika Serikat, untuk segera melakukannya,” tulis para anggota parlemen dalam surat tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh portal Axios, Senin (4/8/2025).

Salah satu penandatangan surat, Al Green, anggota Kongres dari Texas, bahkan berencana mengajukan resolusi di Kongres yang menegaskan dukungan terhadap hak Palestina untuk bernegara.

Langkah ini muncul sebagai respons atas penderitaan rakyat Palestina yang kian memprihatinkan akibat konflik berkepanjangan di Gaza. Para anggota parlemen menyebut bahwa inisiatif pro-Palestina serupa kemungkinan akan terus bermunculan dalam waktu dekat.

Dorongan pengakuan terhadap Palestina tidak hanya datang dari dalam AS. Hingga kini, sebanyak 147 negara telah mengakui Negara Palestina, termasuk 10 negara baru sejak 2024 seperti Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.

Prancis juga mengambil langkah bersejarah. Presiden Emmanuel Macron pada 25 Juli lalu mengumumkan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September mendatang.

Tak hanya itu, sebuah konferensi internasional tingkat tinggi tentang Palestina juga telah digelar di Markas Besar PBB di New York pada 28–30 Juli. Konferensi ini dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, menghasilkan pernyataan bersama dari 15 menteri luar negeri negara-negara Barat yang mendorong pengakuan resmi terhadap Palestina.

Sementara itu, Rusia kembali menegaskan komitmennya terhadap penyelesaian damai melalui solusi dua negara sesuai resolusi PBB. Rusia mendorong pembentukan Negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967 dan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Di tengah tekanan global dan penderitaan rakyat Gaza yang terus memburuk, sorotan kini tertuju pada AS: akankah negara adidaya tersebut mengikuti jejak dunia dalam mengakui hak rakyat Palestina untuk hidup merdeka dan berdaulat? (DIN) 

TRENDING

Exit mobile version