Connect with us

DUNIA

UNICEF: 9.300 Balita di Gaza Alami Malnutrisi Akut, Risiko Kematian Meningkat Saat Musim Dingin

Aktualitas.id -

Sejumlah anak Palestina yang menjadi korban serangan Israel di kamp pengungsian Bureij menerima perawatan di RS al-Awda, Palestina, Rabu (29/10/2025). Sebanyak 63 warga Palestina termasuk 24 anak-anak tewas akibat serangan Israel yang melanggar kesepakatan-kesepakatannya gencatan senjata pada Selasa (28/10). (Anadolu)

AKTUALITAS.ID – UNICEF melaporkan hampir 9.300 anak di bawah usia lima tahun di Gaza mengalami malnutrisi akut parah pada Oktober lalu. Kondisi ini dinilai semakin mengancam keselamatan anak-anak di wilayah tersebut, terlebih dengan datangnya musim dingin.

“Tingkat malnutrisi yang tinggi terus membahayakan nyawa dan kesejahteraan anak-anak di Jalur Gaza. Musim dingin mempercepat penyebaran penyakit dan meningkatkan risiko kematian bagi anak paling rentan,” tulis UNICEF dalam pernyataan resminya.

UNICEF menyoroti masih terhambatnya pasokan bantuan musim dingin di perbatasan Gaza dan kembali mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.

Ribuan keluarga pengungsi dilaporkan tetap bertahan di tenda-tenda sementara tanpa pakaian hangat, selimut, maupun perlindungan memadai. Hujan deras yang mengguyur kawasan itu juga menyebabkan banjir yang membawa sampah dan limbah hingga masuk ke area pemukiman.

Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengatakan bahwa meski ada sedikit kemajuan, situasi kemanusiaan tetap kritis.

“Ribuan balita masih menderita malnutrisi akut, sementara banyak keluarga tak memiliki tempat berlindung, sanitasi, dan perlindungan yang layak dari cuaca dingin,” ujarnya.

UNICEF pun menyerukan pembukaan semua penyeberangan ke Gaza dengan prosedur izin yang lebih cepat, serta prioritas bagi masuknya bantuan dari berbagai jalur, termasuk Mesir, Israel, Yordania, dan Tepi Barat.

Situasi ini terjadi meski gencatan senjata telah disepakati sejak Oktober. Kondisi di lapangan tetap mengkhawatirkan. Pihak berwenang Gaza melaporkan 22.000 tenda rusak akibat badai musim dingin, membuat lebih dari 288.000 keluarga tanpa perlindungan dari dingin dan hujan.

Gaza diperkirakan membutuhkan 300.000 tenda dan unit rumah prefabrikasi untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal dasar warga, setelah dua tahun perang menghancurkan infrastruktur sipil.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 70.000 warga Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.900 orang. (DIN) 

TRENDING

Exit mobile version