Connect with us

EKBIS

DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga MinyaKita Jelang Ramadan

Aktualitas.id -

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah bahan pokok, termasuk MinyaKita, masih tergolong tinggi. Anggota Komisi VI DPR, FRI Nasim Khan, mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga MinyaKita di pasaran.

Dalam penjelasannya, Nasim menegaskan bahwa sudah hampir delapan bulan harga MinyaKita masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 15.700 per liter. Menurut Badan Pusat Statistik, harga rata-rata nasional MinyaKita pada pekan ketiga Januari 2025 mencapai Rp 17.502 per liter.

“Kenaikan harga ini menjadi perhatian serius karena kebutuhan minyak goreng akan meningkat selama Ramadan. Jika harga MinyaKita terus tinggi, masyarakat akan terbebani,” ujar Nasim Khan pada Sabtu (25/1/2025).

Nasim menyoroti bahwa kenaikan harga ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dalam kunjungan kerjanya ke pasar-pasar di Jawa Timur, Nasim menemukan sejumlah penjual dan pembeli yang mengeluh tentang harga MinyaKita yang terus melonjak. “Di beberapa tempat, harga MinyaKita bahkan mencapai Rp 19 ribu per liter,” kata Nasim.

Menteri Perdagangan Budi Santoso juga mengidentifikasi faktor penyebab kenaikan harga minyak goreng tersebut. Ia menyebutkan bahwa praktik distributor yang menaikkan harga di tingkat pengecer menjadi solusi utama.

Dalam kunjungannya ke Tangerang, Budi mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan telah melakukan operasi untuk memantau distributor MinyaKita di seluruh Indonesia, khususnya di daerah dengan harga yang melebihi HET.

“Berdasarkan temuan kami di Banten, ada distributor yang menjual dengan harga Rp 15.500 per liter, padahal seharusnya di tingkat pengecer adalah Rp 14.500 per liter. Ini menyebabkan harga di Banten melewati HET,” ujar Budi pada Jumat (24/1/2025).

Dia menambahkan bahwa meskipun tidak ada masalah pasokan dari produsen dan distribusi berjalan sesuai ketentuan, harga MinyaKita tetap tidak menunjukkan penurunan.

Dugaan praktik harga tinggi mungkin juga terjadi di wilayah lain, sehingga Menteri Budi berencana untuk melakukan pengecekan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah timur Indonesia lainnya.

Sebagai catatan, informasi dari Satgas Pangan menunjukkan bahwa kenaikan harga bukan disebabkan oleh kekurangan pasokan, karena produsen sudah memastikan ketersediaan barang. Harga rata-rata nasional MinyaKita kini mencapai Rp 17.000 per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah.

Nasim Khan menegaskan pentingnya langkah cepat dari pemerintah untuk menstabilkan harga demi kesejahteraan masyarakat menjelang Ramadan. (Damar Ramadhan)

TRENDING

Exit mobile version