Connect with us

EKBIS

Dolar Naik Daun! Rupiah Makin Rawan!

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (11/3/2025), mencerminkan ketidakpastian yang sedang melanda pasar keuangan global. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah melemah ke level Rp16.411 per USD pada pukul 09.08 WIB, menandai penurunan sebesar 44 poin atau 0,27% dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Pelemahan ini terutama dipicu oleh kombinasi faktor eksternal, yaitu:

. Ketegangan Perdagangan AS: Kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS, terutama terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global. Meskipun ada pelunakan sementara terhadap beberapa tarif, ketidakpastian tetap tinggi.

. Tekanan Deflasi Tiongkok: Data terbaru menunjukkan bahwa Tiongkok mengalami peningkatan tekanan deflasi, dengan penurunan harga konsumen dan produsen yang lebih besar dari perkiraan. Hal ini mengindikasikan lemahnya permintaan konsumen, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian global.

Selain faktor eksternal, kondisi domestik juga turut memengaruhi pergerakan rupiah. Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan cadangan devisa menjadi USD154,5 miliar pada akhir Februari 2025, yang sebagian disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

Menghadapi tekanan ini, BI mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah volatilitas pasar keuangan global. Langkah stabilisasi ini penting untuk meminimalkan dampak negatif terhadap perekonomian domestik.

Analis pasar uang memperkirakan bahwa rupiah akan terus mengalami fluktuasi pada perdagangan hari ini, dengan potensi pelemahan lebih lanjut dalam kisaran Rp16.350 hingga Rp16.430 per USD. Para pelaku pasar dan masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap perkembangan situasi ekonomi global dan domestik, serta kebijakan yang akan diambil oleh BI. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version