Connect with us

Jabodetabek

Udara Jakarta Masuk Peringkat Enam Kota Terburuk di Dunia Pagi Ini

Published

on

Sejumlah anak bermain di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Pasar Ular, Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (12/6/2024). . ANTARA FOTO

AKTUALITAS.ID – Pada Minggu pagi, kualitas udara di Jakarta mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dengan menempati posisi keenam sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 05.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta berada di angka 122. Angka ini masuk dalam kategori “tidak sehat,” khususnya bagi kelompok sensitif.

Angka konsentrasi partikel halus PM2.5 di Jakarta tercatat sebesar 42 mikrogram per meter kubik. Ini berarti 8.4 kali lipat lebih tinggi dari batas panduan kualitas udara tahunan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kondisi ini berpotensi berbahaya tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan sensitif serta tumbuhan.

Peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk dipegang oleh Kampala, Uganda dengan AQI 164. Disusul oleh Kinshasa, Kongo di posisi kedua dengan AQI 161, dan São Paulo, Brasil di peringkat ketiga dengan AQI 153. Jakarta berada di urutan keenam, diikuti oleh Dubai, Uni Emirat Arab dengan AQI 115 dan Lahore, Pakistan dengan AQI 110.

Kualitas udara yang buruk di Jakarta berisiko menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Masyarakat disarankan untuk memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, membatasi aktivitas luar, serta menjaga kebersihan udara dalam ruangan dengan menutup jendela dan menggunakan penyaring udara.

Untuk mengatasi masalah polusi udara, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menambah dua unit mobil kabut air (watermist) sebagai salah satu langkah untuk menekan tingkat polusi. Selain itu, Jakarta juga mendapatkan dukungan dana dari Clean Air Fund melalui program “Breathe Jakarta” guna memperbaiki kualitas udara di ibu kota.

Dengan tantangan besar yang dihadapi kota Jakarta dalam menghadapi polusi udara, langkah-langkah yang diambil pemerintah dan kerjasama dari berbagai pihak diharapkan dapat membawa perbaikan dalam waktu dekat. Kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam menjaga udara bersih demi masa depan yang lebih baik.

Sambil menunggu perbaikan dari pemerintah, masyarakat diimbau untuk mengurangi polusi dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi umum. Kesadaran individu dalam menjaga lingkungan bisa berperan besar dalam mengurangi tingkat polusi di Jakarta. (NAUFAL/RAFI)

Trending

Exit mobile version