Connect with us

NASIONAL

Istana Tegaskan Ekspresi Kreatif dengan Bendera One Piece Tidak Masalah

Aktualitas.id -

Tren pengibaran bendera One Piece saat perayaan 17 Agustus 2025 menuai kontroversi. Apakah ini bentuk kritik sosial atau tanda kurangnya nasionalisme? (tiktok/tiktokhubpages)

AKTUALITAS.ID – Istana Negara menanggapi fenomena pengibaran bendera bajak laut dari serial anime One Piece yang belakangan ramai di masyarakat. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah tidak mempermasalahkan ekspresi kreatif masyarakat selama tidak menyinggung atau mengganggu nilai-nilai kebangsaan, terutama di bulan peringatan kemerdekaan.

“Kalau berkenaan dengan bendera One Piece, itu kaitannya dengan komunitas sebagai bagian dari ekspresi kreativitas. Tidak ada masalah. It’s okay, asal jangan dibawa, dibentur-benturkan, atau disandingkan dengan Merah Putih. Tidak seharusnya seperti itu,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ia mengingatkan Agustus adalah bulan sakral bagi bangsa Indonesia, karena menjadi momen peringatan kemerdekaan yang diperjuangkan dengan pengorbanan para pahlawan. Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat menjaga kesakralan bendera Merah Putih dan menghindari tindakan yang berpotensi memprovokasi.

“Yang jadi masalah adalah jika kreativitas itu digunakan untuk hal-hal yang tidak tepat. Apalagi di bulan kemerdekaan. Jangan mengganggu kesakralan bulan ini dengan membenturkan simbol-simbol kreatif dengan bendera Merah Putih,” tegasnya.

Prasetyo menegaskan pemerintah hanya akan mengambil langkah tegas jika ekspresi tersebut digunakan untuk menghasut masyarakat agar mengutamakan simbol lain di atas Merah Putih.

“Kalau sampai menghasut untuk lebih baik memilih bendera lain daripada Merah Putih, itu jelas tidak benar dan tidak boleh,” katanya.

Meski demikian, ia menegaskan pemerintah tetap terbuka terhadap kritik, termasuk yang disampaikan melalui simbol atau karya kreatif. “Kalau maknanya kritikan, pemerintah sangat terbuka. Kami sadar masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki,” tandasnya. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING

Exit mobile version