Connect with us

NASIONAL

Wapres: Prioritaskan Pengungsi Berkebutuhan Khusus di Bali

Aktualitas.id -

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berdialog dengan para pengungsi korban banjir di Balai Banjar Tohpati, Denpasar, Jumat (12/9/2025). (antara)

AKTUALITAS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat banjir besar dan tanah longsor terjadi di 123 titik di tujuh kabupaten/kota di Bali, yakni di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Karangasem, dan Jembrana telah mengakibatkan ratusan bangunan rusak dan korban yang ditemukan meninggal dunia  mencapai 18 orang.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta tim penanganan korban banjir memprioritaskan pengungsi yang memiliki kebutuhan khusus di Denpasar, Bali.

“Warga lanjut usia (lansia), bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui yang berkebutuhan khusus tolong diprioritaskan,” kata Wapres RI Gibran Rakabuming Raka saat meninjau pengungsi di Balai Banjar Tohpati, Denpasar, Jumat (12/9/2025).

Ia juga meminta agar pengungsi yang mengalami sakit, termasuk sakit kulit setelah banjir juga dapat tertangani dengan baik.

Gibran berharap agar anak-anak sekolah dapat tetap bersekolah, mengikuti proses belajar mengajar.

Kepada para pengungsi, Gibran juga mengungkapkan bahwa fasilitas umum yang rusak, termasuk tempat penting, seperti sekolah, tempat ibadah, pura, jembatan, dan lainnya akan dibangun kembali oleh pemerintah.

Pemerintah pusat dan daerah, kata dia, saat ini sedang melakukan asesmen untuk membantu memperbaiki kerusakan rumah atau tempat usaha yang dialami pengungsi, salah satunya di Tohpati, Denpasar.

“Sesuai perintah Presiden, kami diperintahkan untuk segera melakukan tindakan cepat dan pastikan BNPB, bantuannya bisa tepat sasaran dan cepat,” ucap Wapres Gibran.

Berdasarkan data dari Perbekel (kepala desa) Kesiman Kertalangu I Made Suena, saat ini sebanyak 70 kepala keluarga (KK) atau 124 jiwa terdampak banjir di wilayah Tohpati, Denpasar Timur.

Dari jumlah itu sebanyak 20 KK atau 28 jiwa yang masih menghuni posko pengungsian di Balai Banjar Tohpati.

(Ari Wibowo/goeh)

TRENDING

Exit mobile version