Connect with us

OASE

Mengapa Rasulullah Pernah Melarang Ziarah Kubur Lalu Membolehkannya Lagi?

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok:aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Arab Makkah. Pada masa awal perkembangan Islam, Rasulullah SAW sempat melarang praktik ini karena beberapa alasan penting. Namun, setelah pemahaman umat Islam tentang tauhid menguat, larangan tersebut dicabut dan ziarah kubur kembali diperbolehkan.

Alasan di Balik Larangan Awal

Larangan ziarah kubur pada awalnya didasari oleh kekhawatiran Rasulullah SAW terhadap potensi terjadinya perbuatan syirik di kalangan umat yang baru memeluk Islam. Beliau khawatir mereka akan terlalu berlebihan dalam mengagungkan kuburan atau melakukan ritual yang bertentangan dengan ajaran tauhid.

Selain itu, pada masa jahiliah, masyarakat Arab memiliki kebiasaan buruk saat berziarah kubur, seperti mengucapkan kata-kata yang tidak benar. Hal ini juga menjadi pertimbangan Rasulullah SAW dalam mengeluarkan larangan tersebut.

Perubahan Setelah Penguatan Tauhid

Setelah umat Islam memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tauhid, Rasulullah SAW mencabut larangan ziarah kubur. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

“Kami pernah melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah. Sebab, ziarah kubur dapat mengingatkan kalian pada kematian.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menjelaskan bahwa ziarah kubur memiliki manfaat sebagai pengingat akan kehidupan akhirat. Selain itu, hadits ini juga menunjukkan bahwa ziarah kubur diperbolehkan bagi wanita Muslimah, yang sebelumnya sempat diperdebatkan.

Teladan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh dengan menziarahi kubur ibunya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, disebutkan:

“Rasulullah mendatangi kuburan ibunya dan menangis. Orang-orang di sekitarnya turut menangis. Lalu beliau bersabda: ‘Aku memohon izin kepada Allah untuk memohonkan ampun baginya, tetapi Allah tidak mengizinkan. Namun, aku diizinkan untuk menziarahi kuburnya. Karena itu, berziarahlah, sebab ziarah kubur mengingatkan kalian pada kematian dan akhirat.'” (HR. Abu Dawud)

Peristiwa ini menggarisbawahi bahwa ziarah kubur memiliki makna yang mendalam sebagai pengingat kematian dan persiapan menghadapi kehidupan setelahnya.

Adab dan Doa Ziarah Kubur

Saat berziarah kubur, terdapat adab dan doa yang dianjurkan untuk dipraktikkan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mengucapkan Salam:

“Keselamatan atas kalian, wahai para penghuni perkampungan kaum mukminin dan muslimin. Kami, insya Allah, akan segera menyusul. Kami memohon keselamatan bagi kami dan kalian.”

2. Membaca Doa untuk Penghuni Kubur:

“Allahumma la tahrimna ajrahum wala taftinna ba’dahum waghfir lana wa lahum.” (Ya Allah, jangan halangi kami dari pahalanya, jangan timpa kami dengan fitnah setelah kepergiannya, dan ampunilah kami serta mereka.)

3. Melakukan Amalan yang Dianjurkan:

Membaca surat-surat pendek dari Al-Qur’an, seperti surat Yasin.

Mendoakan keselamatan bagi penghuni kubur dan umat Muslim yang telah wafat.

Bersedekah atas nama orang yang diziarahi, sebagai amal jariyah.

Mengucapkan salam di dekat kepala jenazah sebagai bentuk penghormatan. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version