Connect with us

OASE

Jejak Ibrahim AS: Mengapa Lebaran Haji Identik dengan Pengorbanan?

Aktualitas.id -

Ilustrasi, (IST)

AKTUALITAS.ID – Lebaran Haji, atau yang lebih dikenal sebagai Idul Adha, bukan sekadar momen penyembelihan hewan kurban dan berkumpul bersama keluarga. Di balik perayaan ini, tersimpan kisah luar biasa tentang ketaatan, pengorbanan, dan keikhlasan yang diwariskan sejak ribuan tahun lalu.

Asal usul Idul Adha berakar pada kisah menggetarkan dari Nabi Ibrahim AS, yang diuji kesetiaannya oleh Allah SWT melalui perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail AS. Tanpa ragu, Ibrahim mematuhi perintah tersebut, meskipun hatinya pasti bergemuruh. Namun, di saat-saat terakhir, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba – tanda bahwa pengorbanan Ibrahim telah diterima. Dari kisah inilah, tradisi kurban dalam Islam bermula.

Lebaran Haji juga merupakan puncak dari ibadah haji yang dilaksanakan di Tanah Suci. Jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan rukun Islam kelima, bersatu dalam kesederhanaan, kesabaran, dan pengabdian kepada Yang Maha Kuasa. Idul Adha, yang jatuh pada 10 Dzulhijjah, menjadi hari raya agung yang menyatukan umat dalam semangat spiritual yang sama, baik mereka yang berhaji maupun yang merayakan di tanah air.

Berbeda dengan Idul Fitri yang menandai akhir bulan Ramadhan, Idul Adha lebih menekankan nilai pengorbanan dan keikhlasan. Jika Idul Fitri adalah tentang kemenangan melawan hawa nafsu, maka Idul Adha adalah tentang melepaskan ego dan harta demi ketaatan yang tulus kepada Allah SWT.

Lebih dari sekadar menyembelih hewan kurban, Idul Adha mengajarkan kita untuk peduli, berbagi, dan mempererat ukhuwah. Daging kurban dibagikan, bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk mereka yang membutuhkan – sebuah wujud kasih sayang dan solidaritas sosial yang tinggi.

Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan hiruk pikuk dan kesibukan, Idul Adha hadir sebagai pengingat keikhlasan, pengorbanan, dan cinta kepada Sang Pencipta adalah nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu. Perayaan ini bukan hanya tentang mengenang sejarah, tapi juga tentang bagaimana kita menghidupkan semangat itu dalam kehidupan sehari-hari. (Samsu)

TRENDING

Exit mobile version