OASE
Allah Itu Dekat! Kisah Badui dan Wahyu Al-Baqarah yang Mengubah Perspektif Doa
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Pernahkah terbesit pertanyaan, “Apakah Allah itu jauh atau dekat?” Pertanyaan mendalam ini ternyata pernah diajukan oleh seorang badui (Arab pegunungan) kepada Rasulullah SAW. Kisah inspiratif ini, yang terekam dalam sejarah Islam, tidak hanya memberikan jawaban langsung dari Allah SWT, tetapi juga mengajarkan adab-adab penting dalam berdoa.
Suatu hari, seorang badui menemui Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku, apakah Tuhan kita jauh atau dekat?” Nabi Muhammad SAW, dengan kebijaksanaan beliau, tidak langsung menjawab. Beliau ingin memahami maksud pertanyaan si badui yang sederhana namun mengandung kerinduan mendalam. Si badui menjelaskan jika Tuhan dekat, ia cukup berbisik saat berdoa, namun jika jauh, ia akan berteriak dengan suara keras.
Di tengah keheningan Nabi SAW yang mencari petunjuk, turunlah wahyu dari Allah SWT yang menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran” (QS. al-Baqarah [2]:186).
Ayat ini bukan hanya sebuah jawaban, melainkan juga fondasi adab berdoa dalam Islam. Pertama, keyakinan penuh Allah SWT itu dekat dan senantiasa mendengar serta akan mengabulkan doa. Kedua, istikamah dalam ketaatan terhadap perintah-perintah Allah. Dan ketiga, keteguhan iman kepada-Nya.
Selain itu, penting juga untuk memahami waktu-waktu dan tempat mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW mencontohkan bulan suci Ramadhan, waktu antara azan dan iqamah, serta momen wukuf di Padang Arafah sebagai waktu-waktu dikabulkannya doa seorang Mukmin.
Menurut Azzajjaaj, esensi doa setidaknya mencakup tiga hal: menyatakan keesaan (tauhid) dan pujian kepada Allah, memohon ampunan, rahmat, dan apa pun yang mendekatkan diri kepada-Nya, serta memohon kebaikan dan kebahagiaan dunia. Yang tak kalah penting, saat berdoa, kita juga dianjurkan untuk memohon kebaikan bagi orang lain, terutama keluarga, tetangga, dan saudara seiman yang sedang menghadapi kesulitan.
Kisah badui ini menjadi pengingat yang kuat Allah SWT lebih dekat dari yang kita bayangkan, senantiasa mendengar setiap bisikan hati dan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang beriman dan taat. Ini adalah panggilan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan doa yang tulus dan penuh keyakinan. (Mun)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 

 
																	
																															 
									 
									 
									 
									 
											 
											 
											 
											 
											