Connect with us

OASE

Tujuan Penciptaan Jin dan Manusia Menurut Surat Az-Zariyat Ayat 56

Aktualitas.id -

Surat Az-Zariyat, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Surat Az-Zariyat ayat 56 menjadi salah satu ayat terpenting dalam Al-Qur’an yang menegaskan tujuan penciptaan dua makhluk berakal, yakni jin dan manusia. Allah menegaskan bahwa keduanya diciptakan semata-mata untuk beribadah, mengenal, dan tunduk kepada-Nya. Ayat ini menguraikan hakikat keberadaan manusia di dunia sekaligus mengingatkan bahwa ibadah tidak hanya terbatas pada ritual, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan yang diniatkan untuk mencari keridaan-Nya.

Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

1 – Tafsir Al-Misbah: Ibadah adalah Kebutuhan Makhluk, Bukan Kebutuhan Allah

Menurut Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, ayat ini memperjelas alasan perintah Allah pada ayat sebelumnya yang mendorong manusia untuk bersegera kembali kepada-Nya. Allah tidak menciptakan jin dan manusia demi keuntungan bagi-Nya, sebab Allah Mahakaya dan tidak membutuhkan apa pun.

Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa:

Ibadah adalah kebutuhan manusia dan jin, bukan kebutuhan Allah.

Penggunaan kata “Aku” dalam ayat tersebut menunjukkan penegasan langsung dari Allah terkait kewajiban ibadah.

Penyebutan jin sebelum manusia menunjukkan bahwa jin diciptakan lebih dulu serta memiliki tanggung jawab yang sama dalam beribadah.

Ibadah juga dibagi menjadi dua:

Ibadah mahdhah (ibadah murni) seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.

Ibadah ghairu mahdhah, yaitu segala aktivitas yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bahkan aktivitas sehari-hari sekalipun.

2 – Tafsir Thabari: Dua Pandangan Tujuan Penciptaan

Imam Thabari dalam Tafsir Jami’ al-Bayan menyampaikan dua pandangan ulama terkait ayat ini:

Allah menciptakan golongan yang bahagia untuk beribadah, dan golongan yang celaka akan melakukan maksiat yang menjerumuskan mereka.

Ayat ini bermakna umum: semua jin dan manusia diciptakan untuk mengakui keesaan Allah dan tunduk dalam ibadah kepada-Nya, baik yang taat maupun yang durhaka.

Imam Thabari menyebut pendapat Ibnu Abbas sebagai tafsir paling kuat: tujuan penciptaan makhluk adalah untuk beribadah dan tunduk kepada perintah Allah.

3 – Tafsir Ibnu Katsir: Manusia Membutuhkan Allah dalam Segala Hal

Dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim, Ibnu Katsir menegaskan bahwa:

Allah menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah hanya kepada-Nya.

Allah tidak membutuhkan ibadah makhluk, tetapi makhluklah yang membutuhkan Allah.

Orang yang taat akan mendapat balasan sempurna, sedangkan yang durhaka akan menerima azab.

Ibnu Katsir menambahkan bahwa ketergantungan manusia kepada Allah bersifat total, menunjukkan kelemahan manusia dan kemahakuasaan Allah.

4 – Makna Esensial Ayat: Ibadah sebagai Inti Keberadaan Makhluk

Ayat 56 dari surat Az-Zariyat memberikan gambaran holistik mengenai hubungan makhluk dengan Sang Pencipta:

Tujuan utama penciptaan adalah pengabdian, bukan manfaat materi bagi Allah.

Ibadah mencakup aspek spiritual, moral, sosial, hingga aktivitas sehari-hari.

Jin dan manusia diciptakan dengan kemampuan memilih, sehingga ibadah menjadi bentuk kesadaran, bukan paksaan.

Dengan demikian, ayat ini menegaskan bahwa makna terdalam keberadaan manusia adalah mengarahkan seluruh hidupnya kepada Allah. Pengabdian tersebut menjadi jalan untuk mencapai kebahagiaan sejati serta pemenuhan hakikat sebagai makhluk ciptaan-Nya. (Mun)

Continue Reading

TRENDING

Exit mobile version