OTOTEK
Perang Konten Digital: Penerbit Eropa Gugat Google atas Fitur AI Overviews
AKTUALITAS.ID – Sekelompok penerbit independen yang tergabung dalam Independent Publishers Alliance secara resmi melayangkan gugatan antimonopoli kepada Komisi Eropa, menuding Google telah menyalahgunakan konten web mereka untuk fitur AI Overviews di layanan Google Search.
Dikutip dari TechCrunch pada Minggu (6/7/2025), gugatan ini menyebut bahwa fitur AI Overviews menyebabkan “kerugian signifikan” bagi para penerbit, termasuk media berita, dengan dampak berupa penurunan drastis dalam lalu lintas situs, jumlah pembaca, hingga pendapatan iklan digital.
Fitur AI Overviews sendiri merupakan inovasi yang mulai diluncurkan Google lebih dari setahun lalu, yang menyajikan ringkasan jawaban dari berbagai sumber langsung di hasil pencarian. Meski sempat menuai kritik karena menampilkan jawaban yang keliru atau menyesatkan, fitur ini terus dikembangkan dan kini telah tersedia secara luas.
Namun, para penerbit mengeluhkan bahwa mereka tidak memiliki kendali untuk menolak penggunaan konten mereka oleh AI Overviews tanpa menghilang sepenuhnya dari hasil pencarian Google. Hal ini dinilai menciptakan ketergantungan yang merugikan secara struktural bagi ekosistem media digital.
Merespons gugatan tersebut, juru bicara Google membantah tudingan bahwa fitur AI Overviews merugikan penerbit. Ia menyebut bahwa inovasi ini justru “memungkinkan orang mengajukan lebih banyak pertanyaan, yang menciptakan peluang baru bagi konten dan bisnis untuk ditemukan.” Google juga menilai bahwa klaim penurunan trafik seringkali hanya didasarkan pada data yang tidak utuh, serta menyebut bahwa fluktuasi trafik bisa disebabkan oleh banyak faktor lain.
Meski begitu, laporan The Wall Street Journal menyebut bahwa kehadiran fitur AI Google – termasuk chatbot dan ringkasan AI – memang berdampak terhadap menurunnya kunjungan ke situs berita.
Di tengah tekanan ini, sejumlah media besar mulai mencari terobosan. The New York Times misalnya, telah menjalin kerja sama lisensi konten dengan Amazon untuk melatih sistem AI mereka. Media lain seperti The Atlantic dan The Washington Post juga tengah menjajaki kemitraan strategis dengan perusahaan AI seperti OpenAI dan Perplexity AI, yang bahkan berencana membagikan pendapatan iklan kepada penerbit jika konten mereka digunakan dalam tanggapan chatbot.
Langkah-langkah ini menandakan upaya media untuk bertahan di era baru pencarian berbasis AI, sembari mendorong regulasi yang adil atas penggunaan konten mereka oleh raksasa teknologi global. (PURNOMO/DIN)
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
RIAU01/12/2025 15:30 WIBDampak Bencana Sumatera Harga Bahan Pokok Melonjak Tajam, Cabai Merah Tembus 140 Ribu/Kg di Pekanbaru
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan
-
RAGAM01/12/2025 19:30 WIBTiga Modus Penipuan Email yang Sedang Marak, Begini Cara Mengenalinya
-
EKBIS01/12/2025 15:00 WIBNovember 2025, Indonesia Alami Inflasi Bulanan 0,17 Persen
-
EKBIS01/12/2025 11:30 WIBAwal Desember, Harga Emas Antam Naik Tipis
-
NUSANTARA01/12/2025 12:30 WIBSatgas Cartenz dan Polres Yahukimo Bekuk Anggota KKB Iron Heluka
-
JABODETABEK01/12/2025 13:00 WIBRSU Pemasyarakatan Cipinang Dilalap si Jagomerah

















