Connect with us

Ragam

Raffi Ahmad Mengundurkan Diri dari Proyek Resor di Pantai Krakal

Published

on

AKTUALITAS.ID – Selebritas terkenal Raffi Ahmad telah memutuskan untuk menarik diri dari proyek pembangunan resor dan beach club yang direncanakan akan dibangun di Pantai Krakal, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Keputusan ini diambil setelah sebelumnya tidak ada kesepakatan atau perjanjian apa pun terkait proyek tersebut.

“Tidak ada kesepakatan atau perjanjian apa pun terkait proyek ini, jadi tidak ada masalah,” ujar Raffi Ahmad saat memberikan keterangan di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Raffi menjelaskan bahwa keputusan untuk mundur diambil setelah mempertimbangkan bahwa proyek tersebut dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Melalui akun Instagram pribadinya, Raffi menekankan bahwa segala tindakannya harus mematuhi peraturan yang berlaku dan memberikan manfaat yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Apabila hal ini memang belum memberikan manfaat serta menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan, saya akan menarik diri dari proyek ini dan saya harap pernyataan yang saya berikan bisa memberikan kejelasan terkait berita ini,” tulis Raffi dalam unggahan di Instagram.

Sebelumnya, rencana pembangunan resor dan beach club di Gunungkidul yang melibatkan Raffi Ahmad telah banyak mendapat penolakan dari warga dan aktivis lingkungan. Kontroversi ini bermula pada 16 Desember 2023, setelah Arbi Leo dan Raffi Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan resor dan beach club yang bernama Bekizart. Beach club ini direncanakan memiliki 300 vila yang dilengkapi dengan tiga restoran.

Proyek yang diinisiasi oleh Arbi Leo dan Raffi Ahmad ini direncanakan menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Gunungkidul. Namun, penolakan dari warga dan aktivis lingkungan yang khawatir akan dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat, membuat proyek ini menjadi sorotan publik.

Dengan mundurnya Raffi Ahmad dari proyek ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengevaluasi kembali rencana pembangunan tersebut agar lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Proyek Bekizart yang direncanakan menjadi resor dan beach club di Pantai Krakal mendapatkan banyak kritik sejak peletakan batu pertama pada Desember 2023. Warga setempat dan aktivis lingkungan menyuarakan kekhawatiran mereka terkait dampak ekologis dan sosial dari proyek tersebut.

Pembangunan 300 vila dan tiga restoran di area pantai yang dianggap sakral oleh warga lokal, memicu reaksi keras dari masyarakat yang menganggap proyek ini dapat merusak lingkungan alam dan budaya setempat. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pembangunan ini akan mengganggu mata pencaharian nelayan dan komunitas lokal yang bergantung pada keindahan alam Pantai Krakal.

Langkah mundur Raffi Ahmad dari proyek ini diharapkan dapat memberikan waktu untuk dialog lebih lanjut antara pengembang, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat agar dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. (YAN KUSUMA/RAFI)

Trending

Exit mobile version