Connect with us

RAGAM

12 Tradisi Paskah Paling Unik di Dunia, dari Polandia hingga Indonesia

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Paskah menjadi momen sakral bagi umat Kristiani di seluruh dunia dalam mengenang pengorbanan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, yang wafat di kayu salib demi menebus dosa umat manusia. Tak hanya penuh makna spiritual, perayaan Paskah juga diramaikan dengan beragam tradisi unik yang berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Tradisi Paskah tak melulu soal ibadah dan doa. Di banyak tempat, masyarakat menjadikannya ajang kebersamaan, warisan budaya, hingga atraksi wisata. Dari telur warna-warni hingga parade meriah, berikut rangkuman tradisi Paskah paling menarik dari seluruh dunia.

Di Polandia dan Ukraina, ada tradisi yang disebut Śmigus-Dyngus atau Wet Monday. Pada hari ini, masyarakat saling menyiramkan air satu sama lain sebagai simbol penyucian diri. Konon, kebiasaan ini berakar dari pembaptisan Pangeran Mieszko I pada tahun 966 M. Tradisi ini bahkan kini dirayakan hingga ke kota-kota seperti Buffalo dan New York.

Finlandia merayakan Paskah dengan nuansa yang menyerupai Halloween. Anak-anak berdandan seperti penyihir lengkap dengan sapu dan riasan wajah, lalu berkeliling rumah tetangga untuk meminta permen. Ini jadi momen favorit bagi anak-anak Finlandia.

Di belahan timur Indonesia, tepatnya Papua Nugini, warga memiliki tradisi menghias pohon Paskah dengan batang rokok dan korek api. Setelah misa selesai, rokok tersebut dibagikan kepada jemaat sebagai bagian dari ritual Paskah yang khas.

Indonesia sendiri punya tradisi religius yang sangat kental di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, bernama Semana Santa. Prosesi ini berlangsung selama satu minggu, dimulai dari Rabu Trewa yang memperingati pengkhianatan Yudas, hingga berbagai ritual adat oleh suku lokal yang berlangsung dari pagi hingga malam.

Sementara itu, warga Amerika Serikat dan Inggris menyemarakkan Paskah dengan parade penuh warna. Warga mengenakan kostum meriah dan menari di jalanan, menciptakan suasana yang semarak dan menyenangkan.

Di Spanyol, ada tradisi mencolok bernama El Colacho, di mana seseorang berpakaian seperti iblis melompati bayi yang diletakkan di atas kasur. Ritual ini diyakini sebagai bentuk penyucian dan perlindungan spiritual.

Inggris juga memiliki tradisi khas Paskah, yakni Maundy Thursday. Pada hari Kamis sebelum Paskah, Raja atau Ratu memberikan koin khusus kepada para lansia, sebagai simbol pelayanan dan kerendahan hati, meneladani Yesus yang membasuh kaki murid-murid-Nya.

Di Prancis, lonceng gereja dipercaya “terbang” ke Roma pada Kamis Putih sebagai tanda duka, dan kembali ke gereja pada Minggu Paskah, membunyikan sukacita kebangkitan Kristus.

Warga Brasil menghias pohon atau ranting dengan telur warna-warni seperti tradisi di Jerman. Disebut Osterbaum, pohon ini melambangkan kehidupan baru dan harapan akan kebangkitan.

Di Rusia, umat Kristiani merayakan Paskah dengan menyajikan dua hidangan khas: Paskha, makanan manis dari keju cottage, dan Kulich, roti tinggi yang dihias dengan glasir dan taburan manis.

Filipina punya cara yang ekstrem dalam memperingati Paskah. Beberapa umat melakukan penyaliban secara nyata, bahkan mencambuk diri sebagai bentuk pengabdian dan penebusan dosa. Meski Gereja Katolik menolak praktik ini, tradisi tersebut tetap dilestarikan sebagian warga.

Meksiko merayakan Paskah dengan penuh warna melalui tradisi alfombras, yaitu permadani dari pasir dan bunga. Jalanan dihias sedemikian rupa membentuk gambar-gambar religius, yang menjadi rute prosesi suci sekaligus daya tarik wisata.

Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam memaknai Paskah. Meski berbeda bentuk, semuanya menyampaikan pesan yang sama: pengharapan, pengampunan, dan kebangkitan. (Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version