Connect with us

Oase

Mengungkap Misteri Nabi Khidir: Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani Tentang Sosok Sang Guru

Published

pada

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Nabi Khidir, sosok yang dikenal dalam tradisi Islam sebagai guru Nabi Musa AS, menyimpan banyak misteri yang hingga kini belum terpecahkan. Dalam upaya untuk menyelidiki lebih dalam mengenai siapa sebenarnya Nabi Khidir, Ibnu Hajar al-Asqalani menulis kitab berjudul “az-Zahrun Nadhir fi Naba’il Khadir.” Karya ini lahir dari banyaknya rumor yang beredar di kalangan masyarakat, yang meyakini bahwa Nabi Khidir masih hidup dan diberikan umur panjang.

Dalam kitabnya, Ibnu Hajar menjelaskan bahwa Alquran tidak menyebutkan secara eksplisit nama dan asal-usul Nabi Khidir, melainkan hanya menyebutnya sebagai “seorang hamba di antara hamba-hamba Kami” yang telah diberikan rahmat dan ilmu dari sisi-Nya (QS al-Kahfi). Hal ini menimbulkan pertanyaan: siapa sebenarnya Nabi Khidir? Apakah ia seorang nabi atau sekadar wali? Peran dan pengaruhnya dalam sejarah Islam juga dibahas secara rinci.

Ibnu Hajar mengupas sosok misterius ini dengan melakukan pengujian terhadap hadis-hadis yang berkaitan dengan Nabi Khidir, serta sumber-sumber yang mencatat informasi tentangnya. Karya ini memberikan sumbangan ilmiah yang signifikan bagi siapa pun yang ingin mendalami sosok yang penuh teka-teki ini. “Misteri Nabi Khidir” telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, termasuk Indonesia, dan dilengkapi dengan nasihat serta doa-doa yang dikaitkan dengan Nabi Khidir.

Salah satu kekuatan dari kitab ini adalah pengumpulan referensi dari sejumlah ulama terkemuka, termasuk Imam Ahmad dan Imam Bukhari, serta pendapat para sejarawan Muslim, seperti Ibnu Jarir ath-Thabari. Ibnu Hajar juga memaparkan berbagai pendapat mengenai garis keturunan Nabi Khidir, mulai dari yang menyatakan beliau adalah putra Nabi Adam AS hingga keturunan lain yang lebih rumit.

Salah satu kisah yang menarik perhatian adalah asal usul nama Khidir yang disebabkan oleh peristiwa di mana ia duduk di tanah kering yang tiba-tiba berubah menjadi hijau. Dalam karyanya, Ibnu Hajar menukil pendapat dari Imam Ahmad yang menjelaskan proses penamaan ini.

Buku tersebut juga mengeksplorasi hubungan Nabi Khidir dengan Nabi Musa dan sejumlah kisah serta nasihat lainnya yang berkaitan dengan sosoknya. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kritis, Ibnu Hajar al-Asqalani berhasil memberikan wawasan baru tentang Nabi Khidir dan membangun dialog di kalangan umat Islam mengenai ketidakpastian yang mengelilingi sosok ini.

Dengan beragam pendapat dan kisah yang dihadirkan, kitab “Misteri Nabi Khidir” bukan hanya sekadar kajian historis, tetapi juga sebuah eksplorasi spiritual yang diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang karakter dan pengaruh Nabi Khidir dalam konteks ajaran Islam. (Enal Kaisar)

Continue Reading

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id