Berita
Jokowi Minta Transportasi Jabodetabek Dikelola Terintegrasi
Jokowi minta manajemen transportasi dipersingkat agar efisien.
AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar transportasi di Jabodetabek dikelola secara terintegrasi dan terkoordinir. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, selama ini pengelolaan transportasi di Jabodetabek tumpang tindih antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Sehingga penyediaan layanan transportasi antar daerah pun tak berjalan maksimal. Karena itu, nantinya Kemendagri akan mengkoordinasi daerah seperti DKI, Jawa Barat, Tangerang, dan kementerian. Sedangkan di tingkat pusat akan dikoordinasi langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden.
“Jangan sampai nantinya menentukan dua stasiun transit saja antara pemda DKI, BUMN dan kementerian itu tumpang tindih,” kata Tjahjo usai rapat terbatas pengelolaan transportasi Jabodetabek di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (8/1).
Ia mencontohkan, tak berjalannya pembangunan LRT di Bandung lantaran tak disetujui oleh DPRD setempat. Masalah transportasi massal inipun dinilainya menambah kemacetan lalu lintas di Jabodetabek. Bahkan, kerugian akibat kemacetan di Jabodetabek ini hampir mencapai Rp 100 triliun.
Karena itu, dalam rapat terbatas ini, Presiden menginstruksikan agar pengelolaan transportasi Jabodetabek harus terintegrasi dan terkoordinir. “Sekarang ini bagaimana membangun jaringan antara Jakarta, Bekasi sampai Jakarta-Bogor, Jakarta-Tangsel, Jakarta-Tangerang, lalu dari airport ini karena ada busnya, MRT, LRT-nya ini harus terintegrasi,” ujar dia.
Menurut Tjahjo, Presiden menilai dalam pengelolaan transportasi Jabodetabek ini melibatkan banyak instansi namun manajemen pengelolaannya tak maksimal. Ia pun meminta agar manajemen pengelolaan itu dipersingkat.
“Urusan jembatan Suramadu itu ada Pemkot, Sumenep, pemda provinsi, ada badan otoritas jembatan Suramadu. Tinggal menyebrang saja ada empat,” kata Tjahjo.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menambahkan, penyerdehanaan koordinasi perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan perbedaan wilayah geografis dan juga perbedaan otoritas pengelolaan. “Ini nanti diserahkan kepada wapres untuk mengkomunikasikan mengkoordinasikan perbedaan wilayah geografis dan perbedaan otoritas yang mengelola itu yang akan disesuaikan,” tambah dia.
-
POLITIK21 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
-
POLITIK24 jam lalu
Heddy Luqito: Selama Tahun 2024 DKPP Pecat 66 Penyelenggara
-
POLITIK22 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
-
POLITIK20 jam lalu
KPU Tentukan Pilkada Ulang 27 Agustus 2025 untuk Daerah yang Dimenangkan Kolom Kosong
-
Jabodetabek23 jam lalu
Cemburu Melanda, Pria di Bekasi Siram Mantan Pacar dengan Air Keras
-
Jabodetabek19 jam lalu
Seorang Pria Berusia 46 Tahun Tewas Tertabrak KRL di Cilebut, Bogor
-
POLITIK23 jam lalu
PDIP Tak Mau Terburu-Buru Sikapi Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
-
EkBis21 jam lalu
OJK: Tidak Ada Lonjakan Utang Pinjol Jelang Libur Natal dan Tahun Baru