Tak Bisa Besuk Dhani, Lieus: Karutan Cipinang tak Manusiawi


Jurkamnas BPN Prabowo-Sandi Lieus Sunkharisma saat menunjukkan surat izin besuk tahan dari Kejaksaan Jaksel di Media Center Prabowo-Sandi, Senin(4/2/2019). AKTUALITAS.ID /Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Lieus Sungkharisma menyesalkan adanya larangan besuk setiap hari Sabtu-Minggu bagi keluarga narapidana yang diterapkan di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Sebab, adanya aturan itu, Lieus jadi gagal untuk menjenguk terpidana kasus ujaran kebencian Ahmad Dhani yang mendekam di sana.

“Artinya ini kebijakan pribadi kepala rutan yang mau holiday hari Sabtu dan Minggu. Dia enggak mikirin tuh bahwa semua warga binaan di dalam itu yang mau besuk itu kan, maunya hari Sabtu-Minggu dong,” kata Lieus di Prabowo-Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Dia pun menyangkal rekaman video viral berisi kemarahan yang dilakukannya kepada petugas rutan bukan berarti dirinya tak mengerti aturan menjenguk narapidana di Rutan Cipinang . Meski demikian, dia mengatakan seharusnya, tak ada aturan yang membatasi jika ada keluarga atau kerabat yang mau menjenguk narapidana di Rutan Cipinang.

Buntut dirinya gagal menjenguk Dhani di penjara, dia menilai Karutan Cipinang Oga Darmawan tak memiliki rasa manusiawi terkait adanya aturan larangan besuk pada Sabtu-Minggu.

“Dia (Oga Darmawan) ngerasa dia penguasa, yang bilang boleh masuk boleh keluar, boleh segalanya. Dia bikinlah Sabtu-Minggu libur. Itu jahat. Jahat,” sambungnya.

Lieus merasa tidak enak tatkala dituduhkan tidak memahami aturan yang diterapkan bagi pembesuk untuk menengok tahanan. Dari kronologi yang disampaikan, Lieus bersama Jaya Suprana datang ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur untuk membesuk Ahmad Dhani pada Minggu (3/2/2019) kemarin.

Saat itu, Lieus mengklaim membawa surat izin mengunjungi tahanan dari pihak kejaksaan. Lieus pun menceritakan dalam surat itu tidak ada keterangan apapun terkait dengan pilihan hari besuk yang ditentukan olehnya. Namun dirinya ditolak karena dengan alasan pembesuk datang di hari bukan untuk besuk.

“Saya dituduh enggak tahu aturan, kita kan ngerti baca, ngerti tulis, dan ngalamin sendiri dan saya termasuk yang sabar, saya mau ikutin prosedur kaya apa sih, rasanya kaya apa kalau jadi rakyat biasa. Ternyata ya begini. Haduh,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>