Akbar Tandjung: Nilai Suara Golkar Patut Dipertimbangkan


Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, (Foto: Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung, menilai suara Golkar patut dipertimbangkan dalam segala aspek. Hal itu ditandai dengan dua posisi strategis partai berlambang Pohon Beringin di DPR dan MPR.

Saat menghadiri acara diskusi di Hotel Century, Jakarta, politisi senior itu menuturkan suara ataupun kebijakan Partai Golkar tidak instan. Keterlibatan Golkar di pemerintahan dan legislatif diakui Akbar menjadi faktor besar kesuksesan Golkar menduduki jabatan strategis.

“Yang paling penting kita sebagai partai punya pengalaman yang cukup lama bidang pemerintahan dalam bidang pembangunan yang dimiliki oleh Golkar. Jadi wajar kalau mendapat tempat yang cukup representatif,” ujar Akbar di Hotel Century, Jakarta, Sabtu (19/10).

Ia pun mempersilakan jika partai politik saat Pilpres 2019 berada pada oposisi bergabung menjadi koalisi. Menurutnya, langkah itu demi kerukunan dalam berbangsa

“Kita juga mempunyai filosofi musyawarah, tujuannya membangun satu kebersamaan berbasis pada bangsa kita Pancasila karena itu wajar kalau seandainya yang duduk dalam kabinet juga mereka mereka yang dalam kontestasi bukan pendukung dari Pak Jokowi,” tukasnya.

Sebelumnya, Akbar juga tak menyoalkan komposisi kabinet Jokowi-Ma’ruf 2019-2024. Jelang pelantikan, petinggi partai melakukan komunikasi politik. Terakhir, partai oposisi dalam Pilpres 2019 membangun komunikasi dengan Jokowi dan partai koalisinya.

Gerindra, bahkan digadang-gadang mendapat jatah kursi menteri dalam kabinet jilid dua Jokowi.

“Kalau presiden merekrut menjadi menteri yang berasal dari pada Gerindra, itu tidak ada yang salah, itu hak prerogatifnya presiden,” ujar Akbar, Rabu (16/10).

Sementara itu diketahui, saat ini Golkar mendapat jabatan strategis di DPR dan MPR. Di DPR, Partai Golkar menempatkan kadernya sebagai Wakil Ketua DPR yakni Aziz Syamsuddin. Sementara kader Golkar Bambang Soesatyo terpilih menjadi Ketua MPR secara aklamasi.

Sebelum menjabat Ketua MPR, Bambang menjabat sebagai Ketua DPR. Ia juga mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>