Akibat Serangan Rudal Iran, Pentagon: Ada Ratusan Tentara AS Alami Cedera Otak


Jumlah tentara Amerika Serikat yang terluka akibat serangan rudal Iran ke pangkalan militer di Irak bulan lalu, terus bertambah. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menyatakan bahwa jumlahnya kini mencapai 110 tentara.

Dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/2/2020), Pentagon menyatakan bahwa semua tentara yang terluka itu didiagnosa mengalami cedera otak traumatis ringan. Disebutkan bahwa dari 110 tentara yang terluka, 77 orang di antaranya saat ini telah kembali bertugas.

Disebutkan Pentagon, sebanyak 35 tentara telah dibawa ke Jerman untuk evaluasi lebih lanjut, yang 25 orang di antaranya kemudian dipulangkan ke AS.

Sebelumnya, militer AS menyatakan pada Jumat (24/1) waktu setempat, bahwa 34 tentara AS terluka dalam serangan rudal Iran ke pangkalan militer Ain al-Asad yang berada di Irak barat. Saat serangan rudal Iran pada 8 Januari itu, sebagian besar dari total 1.500 tentara AS yang ditempatkan di pangkalan militer itu, berlindung di bunker setelah mendapat peringatan mengenai serangan itu.

Awalnya, Presiden AS Donald Trump bahkan mengatakan bahwa tak ada personel militer AS yang terluka akibat serangan rudal Iran itu.

Diketahui bahwa Iran menembakkan rudal-rudal ke pangkalan militer di Irak yang menjadi basis pasukan AS itu sebagai balasan atas serangan drone AS di Baghdad, Irak yang menewaskan seorang jenderal Iran, Qasem Soleimani.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>