Survei Kedai Kopi: 80% Publik Anggap Corona sebagai Ancaman Indonesia


Ilustrasi virus corona, Foto/Ist

AKTUALITAS.ID – Virus Corona yang secara resmi diumumkan Presiden Jokowi masuk ke Indonesia awal pekan ini mengundang perhatian luas masyarakat. Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan sebanyak 80% masyarakat Indonesia menganggap virus tersebut sebagai ancaman.

Survei tersebut dijelaskan langsung oleh Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam acara ‘Diskusi Publik Corona: Ujian Kebersamaan bagi Indonesia’ yang digelar di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).

Kunto menjelaskan, ada sekitar 483 responden mayoritas berusia 22-36 tahun yang terlibat dalam survei ini, dengan margin of error sebesar 4,46%. Metode survei adalah wawancara via telepon.

“Lalu kemudian kita tanya persepsi ancaman terhadap virus Corona, jadi 80% bilang virus Corona itu ancaman bagi Indonesia,” katanya.

Dalam menghitung angka tersebut, Kunto menjelaskan pihaknya menggunakan skala 1 hingga 10. Skala 1 menandakan sangat tidak setuju dan skala 10 mengartikan sangat setuju. Angka rata-rata survei pada pembahasan ini mengarah ke angka 7,5 di mana hal tersebut mengindikasikan banyak masyarakat Indonesia yang setuju jika virus Corona adalah ancaman.

“Kalau kita lihat tradisinya itu di (angka) 7,5. Jadi rata-rata orang Indonesia menganggap Corona itu sebagai ancaman yang serius,” tutur Kunto.

Hasil survei dari KedaiKOPI ini juga menunjukkan jika media sosial sebagai medium tertinggi masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait virus corona dengan angka sebesar 79,5%. Angka tersebut diikuti oleh media online dan televisi dengan masing-masing persentase sebesar 77,4% dan 72,7%.

“Di situasi seperti ini, masyarakat kemudian berbondong-bondong mencari informasi dan ternyata media sosial sumber informasi yang paling tinggi yang diakses responden kami. Tapi kami yakin ini pilihan yang multiple choices karena kami yakin dia juga dapat dari media online dan lain sebagainya. TV juga masih menjadi medium yang penting untuk mengisi kekosongan informasi ternyata,” papar Kunto.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>