Berita
Ditengah Pandemi Corona, Eropa Bebaskan Ribuan Napi
Negara-negara di Eropa telah memutuskan membebaskan sebagian narapidana demi mengurangi penyebaran penyebaran virus corona (Covid-19) di penjara. Kekhawatiran soal risiko di penjara telah dibahas dalam konferensi video para menteri kehakiman Uni Eropa (UE) pada Senin (6/4). Walau sampai saat ini belum ada kebijakan khusus EU terkait Covid-19 di penjara, masing-masing negara sudah melakukan langkah lebih […]

Negara-negara di Eropa telah memutuskan membebaskan sebagian narapidana demi mengurangi penyebaran penyebaran virus corona (Covid-19) di penjara. Kekhawatiran soal risiko di penjara telah dibahas dalam konferensi video para menteri kehakiman Uni Eropa (UE) pada Senin (6/4).
Walau sampai saat ini belum ada kebijakan khusus EU terkait Covid-19 di penjara, masing-masing negara sudah melakukan langkah lebih dulu dengan penilaian tidak mungkin para tahanan melakukan jaga jarak.
Prancis sudah mulai mengurangi jumlah tahanan hingga 10 persen sejak pertengahan Maret. Pengurangan itu dilakukan dengan cara menunda hukuman penjara buat kejahatan yang tidak terlalu serius dan karena alasan medis, membebaskan beberapa orang yang menunggu persidangan, dan mengizinkan pembebasan lebih awal.
Saat ini jumlah narapidana di Prancis telah berkurang menjadi 66.300 kendati demikian banyak dari 188 rumah tahanan tetap penuh. Yunani juga sudah melakukan hal serupa Prancis, akan membebaskan total 15 ribu narapidana.
Sedangkan negara non UE, Inggris, telah mengumumkan membebaskan lebih awal 4.000 tahanan yang vonisnya tersisa kurang dari dua bulan, seperti pelaku kekerasan, kejahatan seksual atau pedofilia, dan ancaman keamanan nasional.
UE mendorong banyak negara mengikuti langkah tersebut yang dinilai sebagai alternatif dalam situasi darurat seperti sekarang. Kendati kasus positif Covid-19 di penjara saat ini masih rendah, kekhawatiran penyebaran di penjara di mana para narapidana berbagi sel, tempat mandi, dan ruang makan yang sama sedang tinggi.
Di Italia, narapidana berusia 76 tahun dinyatakan meninggal karena Covid-19. Sebanyak 19 orang dari total 58 ribu narapidana diketahui positif Covid-19, termasuk juga 116 penjaga penjara.
Di Spanyol satu narapidana perempuan telah meninggal karena Covid-19 dan enam orang lainnya terinfeksi. Prancis mendata satu orang narapidana dan satu orang penjaga meninggal serta 48 narapidana dan 114 penjaga lainnya positif. Belgia juga melaporkan 32 penjaga penjara positif berikut empat orang narapidana.
Sedangkan di Indonesia juga sudah mengurangi jumlah tahanan dengan membebaskan lebih dari 30 ribu narapidana terkait Covid-19. Pembebasan ini tidak berlaku bagi teroris dan koruptor.
-
EKBIS13/03/2025
Beras Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog, Wamentan Pastikan untuk Pakan Ternak
-
NASIONAL13/03/2025
Roberth Rouw Ajak Masyarakat Jayawijaya Perkuat 4 Pilar Kebangsaan
-
DUNIA13/03/2025
Duterte di Belanda: Pengacara Desak ICC Kembalikan Mantan Presiden ke Filipina
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
EKBIS13/03/2025
Tiket Pesawat Diskon Belum Ludes! Menpar: Baru Terjual 22 Persen
-
NASIONAL13/03/2025
Tunjangan Guru ASN Langsung Ditransfer ke Rekening, Prabowo: Cepat dan Singkat
-
RAGAM13/03/2025
Buka Puasa dan Kolesterol: Turunkan dengan Dua ‘Buah Al Quran’ Ini