Trump Perintahkan Militer AS Hancurkan Kapal Iran yang Mengusik


Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku telah memerintahkan militer untuk menyerang dan menghancurkan setiap kapal Iran yang mengusik.

“Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak dan menghancurkan semua kapal perang Iran yang melecehkan kapal kami,” kata Trump lewat Twitter pada Rabu (22/4) waktu setempat.

Perintah diserukan Trump setelah Rabu pekan lalu, 11 kapal Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) disebut melakukan pendekatan berbahaya dan melecehkan kapal Angkatan Laut AS di Teluk Persia.

Pernyataan Trump itu juga berbarengan dengan klaim Iran yang menyatakan berhasil meluncurkan satelit militer pertamanya ke orbit.

IRGC memuji peluncuran itu sebagai tonggak sejarah, dalam menghadapi tekanan kuat AS dan tuduhan Washington bahwa program luar angkasa adalah kedok untuk mengembangkan rudal balistik.

Sementara itu Deputi Menteri Pertahanan AS David Norquist menyebut tweet Trump sebagai peringatan penting bagi Iran.

“Apa yang dia tekankan adalah semua kapal kami memiliki hak untuk membela diri,” kata Norquist kepada wartawan dalam briefing seperti dikutip dari AFP.

Insiden 15 April itu terjadi saat Angkatan Laut AS sedang melakukan latihan sebagai bagian dari patroli di wilayah tersebut. Meski tidak ada tembakan, namun Pentagon menganggap tindakan Iran berbahaya dan provokatif yang membahayakan.

Kapal-kapal IRGC berulang kali melintasi haluan dan buritan kapal AS pada jarak yang sangat dekat dan kecepatan tinggi.

AS menyatakan kapal-kapal Iran sempat mengabaikan peringatan selama sekitar satu jam sebelum menanggapi komunikasi radio lalu kemudian pergi.

Seperti dilaporkan Mehr News Agency, IRGC sendiri menuduh Angkatan Laut AS melakukan tindakan bahaya dan provokatif saat menggelar latihan.

Sebelumnya pesawat Angkatan Laut AS juga dicegat oleh jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia di Laut Mediterania, Minggu (19/4).

Intersep yang dilakukan pesawat tempur Rusia itu merupakan kali kedua dalam empat hari terakhir. Dalam siaran pers, Angkatan Laut AS menyatakan pencegatan itu dilakukan secara tidak aman.

AS saat ini tengah dihadapi oleh masalah penyebaran virus corona di dalam negeri. Bahkan AS menjadi negara dengan kasus dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia. Namun militer mereka juga masih harus menghadapi gangguan para ‘musuh’.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>