Trump Ancam Hentikan Permanen Bantuan Dana AS untuk WHO


Presiden Donald Trump mengancam untuk menghentikan permanen dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kecuali ada ‘perbaikan substantif’ dalam tempo 30 hari ke depan di tengah upaya memerangi penyebaran virus corona.

Trump 14 April lalu telah memutuskan untuk menangguhkan sementara aliran dana kepada WHO. Trump menuding WHO mendukung China dalam menutupi penyebaran corona dan salah dalam membuat kebijakan hingga virus menginfeksi lebih dari 250 negara di dunia.

Dalam cuitannya Senin (18/5) Trump mengeluarkan ancaman untuk menghentikan seterusnya dana untuk WHO. Ia juga menyertakan sebuah surat yang ditujukan untuk Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Trump dalam surat tersebut juga mencantumkan apa yang menurutnya sebagai contoh kelemahan WHO dalam mengelola penyebaran corona, termasuk mengabaikan laporan awal kemunculan virus, dan memiliki hubungan terlalu dekat dengan China.

“Jelas salah langkah berulang oleh Anda dan organisasi Anda dalam menangani pandemi ini yang berimbas sangat besar bagi dunia. Satu-satunya jalan ke depan bagi WHO adalah jika memang benar-benar bisa menunjukkan tidak terlalu memihak China,” tulis Trump dalam surat tersebut seperti mengutip AFP.

“Jika WHO tidak berkomitmen untuk melakukan perbaikan substantif besar dalam 30 hari ke depan, saya akan membekukan sementara dana Amerika Serikat untuk WHO secara permanen dan mempertimbangkan kembali keanggotaan kami di organisasi,” tulisnya.

Trump pada April lalu mengatakan jika AS selama ini menjadi donatur utama yang mendanai sekitar US$400 hingga US$500 atau sekitar Rp6,26 triliun hingga Rp7,83 triliun setiap tahunnya.

Ia juga mengatakan cara WHO yang dianggap biasa terhadap China dengan membandingkan dana yang diberikan Negeri Tirai Bambu lebih kecil yakni sekitar US$40 juta atau sekitar Rp626 miliar setiap tahunnya.

Trump menilai WHO turut berperan dalam menutupi penyebaran virus corona di China dan mengabaikan laporan sejak awal.

AS hingga kini menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di dunia dengan total 1.508.291 kasus dan 90.340 kematian. Data statistik John Hopkins University mencatat sebanyak 4.801.282 kasus corona dan 318.465 korban jiwa di seluruh dunia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>