Berita
DPR: Dibanding Kartu Prakerja, Insentif UMKM Lebih Solutif Atasi Pengangguran
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah mengantisipasi meluasnya angka pengangguran akibat Virus Corona (Covid-19). Mufida menyebut salah satu sektor yang bisa menjadi tumpuan solusi adalah UMKM. “UMKM terbukti menjadi penopang saat krisis 1998 dan 2008. Meski saat ini juga paling terdampak, masyarakat sudah mulai menemukan kreativitas dan cara baru dalam […]
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah mengantisipasi meluasnya angka pengangguran akibat Virus Corona (Covid-19). Mufida menyebut salah satu sektor yang bisa menjadi tumpuan solusi adalah UMKM.
“UMKM terbukti menjadi penopang saat krisis 1998 dan 2008. Meski saat ini juga paling terdampak, masyarakat sudah mulai menemukan kreativitas dan cara baru dalam menjalankan UMKM. UMKM bisa menjadi solusi penyerapan tenaga kerja karena berada di sektor riil,” papar Mufida dalam keterangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Ia menyebut daya serap tenaga kerja oleh UMKM mencapai 97 persen dan memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60,34 persen.
Politisi PKS tersebut menyitir janji Kementerian Keuangan yang akan menggelontorkan Rp 125 triliun untuk kredit modal kerja baru guna mendorong pertumbuhan UMKM.
“Ini harus direalisasikan, yang harus diberi insentif justru UMKM karena memiliki multiefek. Yang pasti roda ekonomi masyarakat di bawah berputar dan menyerap tenaga kerja riil. Saat Pandemi seperti ini ada beberapa sektor UMKM yang mengalami peningkatan seperti herbal, bahan pokok, produk hobi indoor termasuk di bidang kesehatan,” papar dia.
Bagi Mufida, percepatan intensif untuk UMKM akan jauh lebih berguna dalam meminimalisir angka pengangguran dibandingkan proyek kartu prakerja yang jauh dari kebutuhan pengentasan kemiskinan. Dana program Kartu Prakerja bisa dialihkan menjadi insentif kepada pekerja terdampak Pandemi melalui UMKM.
“Materi pelatihan program kartu prakerja tidak cocok untuk diterapkan bagi orang yang segera butuh aksi mengatasi kebutuhan hidup jangka pendek dan panjang. Secara konten saja bermasalah kalau diterapkan untuk saat ini. Pendampingan mengelola UMKM dalam program kartu prakerja akan lebih manfaat jangka panjang. UMKM harus terus didorong sebagai penopang angka putus kerja akibat Covid-19,” ungkap Mufida.
Meski begitu, Mufida memberikan catatan agar UMKM yang didorong wajib melaksakan protokol kesehatan yang ketat. Lagi-lagi, ujar Mufida, kebangkitan UMKM harus dibarengi dengan sosialisasi dan pemberian alat perlindungan sesuai dengan protokol Covid-19.
“Teman-teman UMKM yang berkreativitas dengan beralih ke pasar daring harus terus didorong, sementara yang belum bisa tetap harus mendapatkan sosialisasi dan fasilitas bagaimana tetap beraktivitas ekonomi pada saat seperti ini,” ujar dia.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri