Hadapi Era New Normal, Hasil Riset LSI Denny JA Rumuskan Enam Strategi


Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, didampingi moderator, Fitri Hari, memaparkan hasil survei bertema 'Pengaruh Caleg Menentukan Posisi Partai Politik' di Jakarta, Jumat (5/4). Survei LSI menyebutkan, publik lebih dominan memilih faktor caleg yang dikenal sebesar 60,3 persen, dibanding memilih partai politik sebesar 26,6 persen. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merumuskan ada enam strategi atau pedoman baru Indonesia ketika menerapkan era new normal agar masyarakat tetap produktif, tapi aman dari penularan virus corona Covid-19. Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, mengatakan saat ini perang melawan corona memasuki babak baru yang disebut sebagai new normal.

Artinya, warga kembali beraktifitas dan sektor ekonomi bergerak kembali tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Karena menurut dia, ekonomi tak mungkin menunggu hingga 2021 apalagi 2022 untuk berjalan kembali. Sebab, ekonomi harus pulih agar menjamin tidak semakin banyak warga yang terkapar karena hancurnya ekonomi rumah tangga mereka.

“Hidup di era new normal, akan mampu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dari Covid-19 dan kesehatan ekonomi. Maka, perlu strategi baru agar new normal menghindarkan Indonesia dari gelombang kedua virus corona, seperti yang diingatkan para epidemilogis dan WHO,” kata Rully kepada wartawan pada Sabtu, (6/6/2020).

Untuk itu, Rully menyampaikan enam strategi atau pedoman baru Indonesia menuju new normal di antaranya tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil. Jadi, pembatasan sosial tetap diberlakukan jika masih ada potensi penyebaran virus tapi skalanya diperkecil.

“Tidak lagi dalam skala luas, level kota/kabupaten atau provinsi, namun pembatasan diberlakukan di level RT/RW, desa atau cluster tertentu saja,” ujarnya.

Strategi kedua, kata Rully, area atau cluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW, desa atau cluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkontrol).

“Namun, bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus. Dan bisa kembali dibuka jika kasusnya mulai terkontrol kembali,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>