Connect with us

Berita

Mulai Pekan Depan, Brebes Izinkan SMP di 13 Kecamatan Dibuka

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kabupaten Brebes berencana membuka kembali SMP di 13 kecamatan di wilayahnya mulai pekan depan. Namun, ada empat kecamatan yang dilarang memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah karena masih zona merah virus Corona atau COVID-19. Empat kecamatan tersebut yakni Bumiayu, Bantarkawung, Paguyangan dan Tonjong. Untuk sekolah di kecamatan lain, kegiatan belajar […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kabupaten Brebes berencana membuka kembali SMP di 13 kecamatan di wilayahnya mulai pekan depan. Namun, ada empat kecamatan yang dilarang memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah karena masih zona merah virus Corona atau COVID-19.

Empat kecamatan tersebut yakni Bumiayu, Bantarkawung, Paguyangan dan Tonjong. Untuk sekolah di kecamatan lain, kegiatan belajar tatap muka bakal dimulai pada Senin (13/7) pekan depan.

“Dari 17 kecamatan ada empat kecamatan yang sekolahnya belum diizinkan masuk. Bumiayu, Bantarkawung, Paguyangan dan Tonjong,” kata Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Aditya Perdana saat ditemui wartawan di kantornya, Brebes, Kamis (9/7/2020).

“Ini hanya untuk SMP dan mungkin SMA, karena SMA kewenangan provinsi. Tapi kalau SD belum, mungkin baru bisa mulai September depan,” sambungnya.

Aditya menyebut semua sekolah yang bakal mulai belajar mengajar pekan depan harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya sekolah sudah mengantongi persetujuan dari wali murid untuk kegiatan sekolah tatap muka dan mengusulkan ke dinas.

“Persyaratan yang harus dipenuhi bagi sekolah yang akan memulai kegiatan belajar harus mengantongi izin dari wali murid, ada sarana prasarana untuk protokol kesehatan dan akses pelayanan kesehatan terjangkau,” ucap Aditya.

Sementara itu, sejumlah SMP di Brebes mulai menyiapkan kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Salah satunya di SMPN 1 Brebes yang menyediakan sarana cuci tangan hingga menyusun jadwal sekolah secara shift.

“Intinya begini, satu yang masuk adalah kelas VII semuanya, kelas VIII dan IX mengerjakan tugas di rumah. Besok kelas VIII masuk, kelas lain belajar di rumah. Semua kelas yang ada dipakai sehingga ada social distancing,” kata Wakil Kepala SMP 1 Brebes, Bambang.

Sedangkan metode yang diterapkan SMP Negeri 2 sedikit berbeda. Di sekolah ini, siswa semua angkatan dijadwalkan masuk dengan pembagian kelompok.

“Tiap angkatan kelas tiap hari masuk baik kelas VII, VIII maupun IX. Hanya saja tiap kelas dibagi tiga kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok-kelompok ini masuk secara bergiliran di hari yang berbeda,” terang Kepala SMP Negeri 2 Brebes Murtadho.

Murtadho pun meminta para orang tua ataupun wali murid harus ikut dalam membantu pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Salah satunya dengan mengantar dan menjemput langsung anak-anaknya di sekolah.

“Kita tidak izinkan siswa pakai angkutan umum. Kalau bisa diantar langsung atau naik sepeda,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, keputusan untuk membuka kembali sekolah tatap muka ini diambil setelah Brebes menjadi zona hijau Corona. Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta keputusan ini untuk ditunda.

“Nanti dulu, saya minta tunggu dulu keputusan kementerian, kemudian menunggu dari grafiknya, jadi merah, kuning, hijau, mesti cek dulu sehingga bisa hati-hati,” kata Ganjar kepada wartawan di kantornya, Senin (6/7).

Trending

Exit mobile version